Table of Content

Seorang Mahasiswa Pakai 'Kecerdasan Buatan' untuk Kerjakan Tugas, Dapat A!

Tahukah Anda bahwa teknologi kecerdasan buatan atau istilah kerennya AI (Artificial Intelligence) saat ini banyak bertebaran dan diterapkan di berbagai bidang kehidupan? 

Anda mungkin saja dapat menemukan AI dalam kehidupan sehari-hari, seperti asisten virtual Google, misalnya. Kecerdasan buatan bukanlah hal yang baru, namun perkembangannya selalu menjadi hal yang menarik perhatian.

Dalam perkembangan AI, selain perannya dalam membantu manusia, juga didukung dengan banyaknya film-film fiksi ilmiah yang berkaitan dengan AI. Sehingga meningkatkan minat masyarakat terhadap AI.

Kecerdasan buatan (AI) kini semakin banyak manfaatnya. Salah satunya ialah membantu mahasiswa dalam penulisan esai atau makalah untuk tugas kuliahnya. Itulah yang dilakukan oleh pengguna Reddit dan mahasiswa biokimia u/innovate_rye yang mengaku telah menggunakan model AI tingkat lanjut untuk menyelesaikan sebagian besar tugas kuliahnya.

Kepada Motherboard, innovate_rye mengungkap bahwa ia memanfaatkan AI untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana yang memerlukan penjelasan tambahan. Biasanya, innovate_rye membutuhkan waktu dua jam untuk menyelesaikan kursusnya, tetapi dengan bantuan AI, ia hanya menghabiskan waktu 20 menit.

"Untuk bilogi, kami akan belajar tentang biotech dan menulis lima hal baik dan buruk tentang biotech," kata innovate_rye yang menggunakan handle Reddit-nyaep pada Senin, 17 Oktober 2022, seperti yang dikutip dari Motherboard.

"Saya akan memberikan perintah ke AI seperti, 'apa lima hal baik dan buruk tentang biotech?' dan itu akan mengeluarkan jawaban yang akan memberi saya nilai A," sambungnya.

innovate_rye tidak sendirian. Sejak OpenAI merilis API baru untuk GPT-3 yang merupakan model bahasa AI yang populer, banyak siswa mengirimkan entri tertulis ke OpenAI Playground dan program serupa yang menggunakan pembelajaran mendalam untuk membuat teks.
Hasilnya akan mengikuti entri yang dimasukkan, tetapi luar biasa mereka bisa terdengar alami dan terkadang tidak bisa dibedakan dari tulisan buatan manusia.

Siswa lain yang juga sering mengandalkan AI adalah AeUsako_. Saat masih duduk di bangku SMA, AeUsako_ menggunakan OpenAI untuk menulis esai tentang politik internasional.
AeUsako mengatakan dia tidak bisa mendapatkan nilai sempurna karena dia gagal memberikan kutipan dari sumber luar. Namun dia terkejut melihat esai yang dihasilkan AI berhasil mengelabui sistem pengecekan plagiarisme.

Menurut George Veletsianos, Ketua Penelitian Kanada dalam Pembelajaran & Teknologi Inovatif dan Profesor Associate dari Universitas Royal Roads, ini karena teks yang dibuat oleh sistem seperti API OpenAI dianggap asli.

"Teks ini tidak disalin dari tempat lain, itu diproduksi oleh mesin, jadi plagiarisme tidak akan dapat mendeteksinya dan tidak akan mengenalinya karena teks itu tidak disalin dari tempat lain," kata Veletsianos.

"Tanpa mengetahui bagaimana semua alat pemeriksa plagiarisme ini bekerja dan bagaimana mereka dapat dikembangkan di masa depan, saya pikir teks AI tidak akan bisa dideteksi dengan cara itu," sambungnya.

Sementara itu, innovate_rye semakin tidak sabar menunggu kehadiran GPT-4 yang dikabarkan akan dilatih menggunakan parameter machine learning 100 triliun, sehingga tidak hanya menawarkan output dalam bentuk teks. Ia mengatakan tidak akan berhenti menggunakan AI untuk mengerjakan tugas kuliahnya. Tapi ia juga menambahkan bahwa ia tidak akan menggunakan Al untuk hal-hal yang buang-buang waktu. Jika memang ia mampu melakukannya sendiri, ia pun akan melakukannya.