Table of Content

Posts

Yuk Intip! Berikut Adalah Anatomi Hidung Lengkap

Pada anatomi hidung ternyata terdapat beberapa bagian yang tersusun dan saling mendukung. Interaksi tersebut akan menciptakan mekanisme kerja yang optimal. Jika salah satu bagiannya terganggu, maka fungsi hidung pun yang tak lain sebagai organ penciuman juga dapat terganggu.

Hidung termasuk ke dalam salah satu dari lima panca indra manusia. Berkat adanya indra ini, manusia mampu mengenali bermacam aroma, seperti halnya harum atau busuk. Mengedukasi diri tentang anatomi hidung—maka diharapkan kamu bisa paham bagaimana cara kerja hidung itu sendiri.  


Susunan Anatomi Hidung

Untuk susunan hidung atau anatomi dari hidung, di bawah ini akan kami jelaskan: 

1. Lubang hidung

Apabila dilihat dari luar, maka yang akan terlihat dari hidung ialah seperti dua buah lubang kecil yang mengarahkan ke rongga. Dua lubang inilah sebagai jalan keluar dan masuknya udara saat bernapas.

2. Bulu-bulu halus 
Saat kita mengintip ke dalam rongga hidung, akan terlihat bulu-bulu halus yang tumbuh di permukaan rongga. Bulu-bulu ini memiliki peran menyaring kotoran yang masuk ke rongga hidung. Pada saat tertentu, lendir atau pun kotoran bisa menggumpal di antara bulu-bulu halus hidung.

3. Silia 
Silia adalah jaringan-jaringan kecil dan bekerja seperti sapu yang terdapat pada rongga hidung. Silia ini bagaikan pelengkap bulu-bulu halus karena fungsinya yang juga untuk menangkap kotoran serta mendorongnya agar tak turun semakin jauh ke dalam saluran pernapasan.

Jaringan-jaringan bernama Silia ini sangat sensitif terhadap zat berbahaya, seperti halnya rokok. Fungsi dari jaringan ini akan terganggu jika terkena zat tersebut berulang kali. Jika sampai Silia rusak, risiko terkena gangguan pernapasan pun bisa terjadi. 


4. Dinding Tengah 
Adanya dua lubang hidung ini tentunya karena terpisah oleh sebuah yang disebut dinding tengah yang dikenal sebagai septum. Dinding ini pun merupakan perpaduan antara tulang dan tulang rawan. 

Pada dinding bagian atasnya, yang berdekatan dengan mata, terdiri dari tulang. Sementara tengah dan bawah adalah tulang rawan. Inilah alasannya kenapa saat kita menemukan hidung bagian tengah dan ujung bawah akan terasa lentur. 


5. Dinding Samping 
Hidung juga memiliki dinding samping yang bisa disebut sebagai lateral. Lateral ini terdiri atas pembuluh darah atau turbinat/concha dan jaringan tulang. Adanya kedua struktur tersebut akan mampu membuat hidung senantiasa lembap, dan memfilter tiap udara yang terhirup.


6. Sinus 
Terdapat sebanyak empat sinus di dalam hidung. Yang pertama ialah sinus maksilaris yang merupakan terbesar dan letaknya di tulang pipi, sinus frontal berada di tengah dahi, sinus ethmoid terletak di antara kedua mata, dan yang terakhir adalah sinus sphenoid yang terletak pada tulang belakang rongga hidung.

Keempatnya dilapisi lapisan lendir yang diproduksi oleh mukosa. Sampai saat ini belum  jelas apa fungsi dari keempatnya. Akan tetapi yang jelas, saat lendir, kotoran, dan kuman terjebak dalam sinus, maka akan terjadi peradangan pada sinus yang dikenal sebagai sinusitis.


Hidung sebagai indra pembau memiliki anatomi-anatomi seperti yang dijelaskan di atas. 

Cara hidung bisa membau sendiri adalah karena pada rongga atas terdapat epitelium atau olfaktori—yang merupakan reseptor sebagai mendeteksi aroma.

Karena hidung merupakan alat saluran untuk bernafas, maka, kualitas udara yang lewat dari indra ini juga akan mempengaruhi kesehatan paru-paru. Saat kita mengeluarkan nafas pun, udara akan keluar lewat jalan sama. Maka dari itu usahakan untuk menjaga pernafasan dari udara-udara kotor, telah tersedia masker yang bisa kamu andalkan.