Table of Content

Pernah Dengar Sindrome Kepiting? Ternyata Bisa Dialami Siapa Saja, Berikut Fakta-faktanya!


Pernah mendengar mindset seperti ini, tidak?

“Jika aku tidak bisa memilikinya, maka kamu pun tidak boleh memilikinya.”

Jadi, mindset ini mengarahkan untuk membuat orang lain agar sama-sama gagalnya. Sama seperti seseorang yang mendapat nilai jelek karena sering membolos, maka ia terdorong untuk mengajak kawannya yang lain ikut membolos agar mendapat nasib sama seperti dirinya pula.

Jika ditilik dari kalimat di atas, maka kemungkinan besar sindrom ini muncul akibat perasaan putus asa, gagal, kecewa, namun tidak ingin merasakannya sendirian. Sehingga menimbulkan adanya perasaan tidak rela melihat kemenangan orang lain. Atas dasar pembalasan kekecewaan diri dan sakit hati, maka muncul itikad untuk menyeret orang lain dalam lubang yang sama. 

Pernah dengar tentang solidaritas kepiting? Ya, yaitu kepiting dalam ember yang tidak akan membiarkan kepiting lainnya untuk berhasil keluar. Alih-alih solid, ternyata, kepiting mempunyai mindset untuk lebih baik mati bersama-sama daripada membiarkan salah satunya lolos. Jadi, saat ada temannya yang merangkak naik untuk keluar, kepiting lain akan menariknya lagi masuk. 

Bayangkan saja jika kita memiliki sosok seperti ini dalam hidup kita. Dengan mudah dia akan melontarkan cibiran, hinaan, dan hal apapun yang membuat semangat kita kendor. Kita jadi mudah pesimis dan tidak melanjutkan perjuangan karena sudah ke-trigger oleh kegagalan. 


Berikut beberapa hal tentang Crab Mentality yang patut kita ketahui:



1. Crab Mentality Menimbulkan Perasaan Kurang Tulus

Bagi pelakunya, mungkin akan merasakan kesenangan tersendiri tanpa menyadari dampak yang dihasilkan. Crab Mentality bisa juga dikatakan sebagai perasaan iri atas pencapaian seseorang. Sehingga juga menginginkan orang lain ikut gagal. 

2. Crab Mentality Diakibatkan Ketergantungan Hirup Berkelompok 

Padahal, ada semboyan yang mengatakan jika gotong-royong mampu mempermudah tujuan atau pekerjaan. Namun, tidak selamanya begitu. Apalagi jika dalam kelompok tersebut mempunyai tujuan sama, maka dapat menimbulkan sikap kompetitif. 

3. Crab Mentality Juga Disebabkan Perasaan Malu, Harga Diri Rendah, Hingga Dendam.

Selain karena iri atas pencapaian orang lain, sindrom ini juga didasari perasaan malu, tingkat harga diri rendah, hingga dendam yang membuat mereka menginginkan orang lain berada pada posisi mereka pula. 

4. Crab Mentality Bisa Terjadi Pada Siapa Saja!

Ya, benar. Crab Mentality ini bisa terjadi pada siapa saja. Cara mendasar dan ampuh untuk mengatasinya adalah selalu dengan menahan diri. Bersikaplah lapang dada dengan cara menerima setiap kemenangan orang lain. Yakinkan diri bahwa kesuksesan setiap orang pasti akan ada campur tangan dari orang lain. 

5. Belajar Hidup Mandiri 

Seperti dikatakan di atas bahwa Crab Mentality terjadi akibat hidup berkelompok. Tidak ada salahnya untuk menghindari lingkungan hidup yang seperti itu. Mencari ruangan hidup yang tidak terlalu membentuk kelompok apalagi dalam jumlah besar, malah akan membuat diri mampu berpikir jernih. Bukan berarti tidak boleh menjalin relasi atau tidak membutuhkan teman, ya!