Dilansir dari MKH CENTER INDONESIA- Merangkum dari salah satu sumber Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal Indonesia, IPO atau penawaran umum ini adalah istilah di mana suatu perusahaan atau emiten menawarkan dan menjual efek-efek yang diterbitkannya dalam bentuk saham kepada masyarakat secara luas. Secara sederhananya, ia merujuk pada masa di mana perusahaan pertama kali melantai di bursa saham Indonesia (BEI)--guna melakukan penawaran saham perdana pada publik.
Dua tahun terakhir hingga saat ini, minat masyarakat untuk menabung melalui instrumen investasi saham terus mengalami pertumbuhan. Bisa dikatakan, investor ritel pada periode tersebut tumbuh begitu pesat di pasar modal Indonesia.
Tingginya minat masyarakat terhadap instrumen investasi tersebut tidak terlepas dari kemudahan yang diberikan oleh sekuritas. Sebab hanya melalui smartphone setiap orang sudah mampu membeli saham di sekuritas.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia sampai dengan Oktober 2021 lalu tercatat jumlah investor pasar modal mencapai 6,7 juta Single Investor Identification (SID). Angka tersebut melesat 7,5 kali lipat jika dibandingkan pada tahun 2016 lalu.
Para investor ritel yang masuk ke pasar modal tidak hanya tertarik menabung di saham-saham blue chip saja. Namun mereka juga kerap memburu saham Initial Public Offering (IPO) dari perusahaan yang potensial.
Sayangnya, untuk mendapatkan penawaran saham IPO di e-IPO harus melalui proses yang sedikit rumit. Meskipun investor telah memiliki rekening saham pada sebuah sekuritas, para investor tetap harus melakukan registrasi dan mendaftarkan SID (Single Investor Identification) Perantara Pedagang Efek milik investor bersangkutan di e-IPO lagi. Selain itu, untuk proses verifikasi SID ini memakan waktu cukup lama.
Adapun cara yang lebih mudah untuk membeli saham perdana yaitu di perusahaan sekuritas yang telah memiliki fitur e-IPO. Para investor bisa beli saham IPO di sekuritas seperti PT Stockbit Digital Indonesia.
Melalui aplikasi trading saham Stockbit, perusahaan sekuritas ini menghadirkan fitur yang memudahkan para investor untuk membeli saham IPO di e-IPO.
Untuk melakukan pemesanan saham dengan fitur e-IPO di Stockbit, para investor tidak perlu melakukan registrasi ulang. Proses pemesanan saham pun 100% dilakukan secara daring tanpa perlu dokumen fisik. Para investor juga bisa mendapatkan terlebih dahulu saham sebelum perusahaan menjual saham secara resmi ke publik. Stockbit juga memberikan instruksi mudah dan jelas bagi para investor yang belum pernah sama sekali mengikuti e-IPO.
Lantas bagaimana cara beli saham IPO?
Tenang, para investor hanya perlu download dan buka aplikasi Stockbit lalu pilih fitur 'e-IPO'. Jika sudah para investor akan mendapatkan panduan terlebih dahulu sebelum mengikuti e-IPO.
Selanjutnya, para investor bisa lihat daftar perusahaan yang akan melakukan IPO. Kemudian, kalian bisa langsung tentukan perusahaan apa yang sahamnya ingin dipesan. Sebelum melakukan pemesanan, sebaiknya para investor melakukan pengecekan dulu bagaimana penawaran awal saham IPO bekerja.
Jika sudah selesai, para investor bisa langsung tentukan jumlah lot dan taksiran harga per lembar saham yang mau dipesan. Sebelum memesan sejumlah lot saham pastikan saldonya cukup yah.
>