Table of Content

Posts

CINTA PACAR PERTAMA

 

Kehadiran Dolly di RT. 012 RW. 08 Ke-lurah-an Kebon Pala Jakarta Ti mur, seketika menjadi buah bibir di kalangan warga lingkungan itu. Bukan karena wajahnya yang cukup tampan, tetapi karena prestasinya. Sebelum Dolly ada, tak pernah sekali pun RT. 012 bisa melangkah ke babak selanjutnya pada pertandingan bola volly tingkat RW dalam rangka memperingati HUT Kemer-dekaan Republik Indonesia. Namun kini, setelah Dolly yang baru datang dan tinggal di rumah kakak sepupunya bergabung, team bola volly RT. 012 yang sebelumnya tak pernah bisa melangkah ke babak berikutnya mampu membuat kejutan yang tak tanggung-tanggung. Team bola volly RT. 012 bukan hanya bisa melangkah ke babak selanjutnya, tetapi justru berhasil masuk ke final.

Warga RT. 012 yang semula segan menon ton memberi dukungan pada team volly ball mereka, seketika menjadi bersema ngat. Hampir semua warga RT. 012 berbon dong-bondong datang ke lapangan volly di RT 014 untuk menyaksikan team bola volly RT mereka bertanding. Dan semua mata terutama para gadis RT.012 pun tak berkedip meman dang ke arah Dolly yang dengan senyum.ra mahnya tampil di lapangan. Lalu semua warga RT.012 yang menyaksikan pertandingan final langsung bersorak, ketika Dolly melompat tinggi dan melakukan smesannya yang tajam dan kuat. Sehingga tak ada seorang pun lawan yang mampu memblok dan menerima smesan nya.


"Hidup Dolly!"


"Habiskan, Dolly!"


Seru semua warga RT. 012 memberi dukungan dan semangat. vonics


"Dolly! Kalau kau bisa mendapatkan kepala lawan, kuberi kau uang dua puluh ribu!" seru salah seorang warga RT. 012 memberi semangat.


Cowok bertinggi badan 180 centimeter itu menengok ke arah orang yang memberikan janji akan memberi hadiah dua puluh ribu bila dia berhasil menyarangkan bola ke kepala salah seorang lawan. Kemudian dengan ancang-ancang lompatan yang cukup, Dolly

pun melesat naik laksana terbang. Sehingga net volly pun bişa dia lampaui sampai sebatas 'dadanya. Dengan leluasa dia-mericari salah seorang lawan yang lengah. Dan dengan cepat serta sangat keras, Dolly sambar bola umpan dengan tangan kanannya.


Bola menukik dan melesat dengan cepat dan keras. Kemudian menghantam tepat di wajah pemain lawan yang berada di bagian


sayap kiri. Bugk!


"Hore...! Kau berhasil, Dolly!" seru or ang yang menjanjikan akan memberi uang sebesar dua puluh ribu dengan senang, karena Dolly berhasil memenuhi keinginannya.


Orang yang terkena smesan Dolly lang sung terjengkang jatuh dengan wajah merah karena malu dan juga menahan rasa sakit.


"Hebat ya. Siapa sih dia?" tanya salah seorang gadis manis berambut potongan ala Demi Moor yang tak berkedip sekejap pun matanya memandang ke arah Dolly pada rekannya.


"Anak baru. Kau tampaknya suka pada nya, ya?" goda sang teman.


"Ah, kamu... "Enggak usah malu. Bukan hanya kau


saja yang suka padanya. Tetapi banyak lho yang suka. Habis, sejak kedatangannya, RT kita yang selama ini tak pernah sekali pun berprestasi, kini mampu mengukir prestasi

yang luar biasa. Yang tak pernah sekali p pun terjadi. Jangankan menjadi juara, maju ke babak kedua saja RT kita selama ini tak pernah..."


"Cemesannya luar biasa. Tak seorang pun yang bisa memblok," puji si gadis manis berambut pendek dengan model potongan Demi Moor dalam film Ghosse yang memang sedang ngetren-ngetrennya saat itu.


"Iya, dengan adanya dia, permainan jadi sangat seru.


Begitu pertandingan usai, hampir semua warga RT. 012 langsung menghambur menge ru-muni Dolly yang memang merupakan bintang sekaligus juga pahlawan bagi RT. 012. Sebab dengan keberadaannya, group bola volly RT. 012 yang selama ini jangankan sampai ke semivinal, melangkah ke babak kedua saja tak bisa, kini malah menjadi pemenang.


"Hidup RT. 012...! Hidup Dolly...!" seru


warga. Ingin rasanya gadis manis berambut potongan ala Demi Moor itu turut mendekat, dan bila mungkin mengajak kenalan sang pahlawan. Namun etikanya sebagai seorang wanita, terlebih seorang gadis, melarangnya melakukan hal itu. Sehingga yang bisa dilaku kannya, cuma memandang saja sambil turut ter-senyum senang.


Pada saat itu, pandangan mata Dolly pun tertuju ke arah gadis manis berambut potonganala Demi Moor. Dolly pun tersenyum, mem buat hati si gadis manis itu seketika tergetar. Sehingga tanpa sadar gadis manis berambut ala Demi Moor itu perlahan menundukkan kepala, seakan dia tak sanggup untuk berlama lama mengadu pandang dengan Dolly. Bahkan kemudian gadis manis itu diam-diam mening galkan lapangan bola volly, dimana Dolly dan warga RT. 012 yang mengerubunginya masih berada. Asyik ngobrol dan bercanda ria. Sehingga ketika Dolly kembali memandang ke arah dimana gadis manis itu tadi berada, dia harus tercengang kecewa, karena gadis manis berambut ala Demi Moor itu sudah tak ada di tempatnya.