Soal Sejarah Kelas 10 Bab Tokoh Nasional dalam Perjuangan Menegakkan Negara Republik Indonesia
1. Berdirinya Budi Utomo diawali oleh upaya dr. Wahidin Sudirohusodo mendirikan “Studie Fond”, yaitu ....A. Perhimpunan Pelajar STOVIA
B. Perhimpunan Pelajar Jawa
C. Kelompok pelajar-pelajar Jawa
D. Penghimpunan dana belajar pelajar Indonesia di negeri Belanda
E. Penghimpunan dana belajar bagi anak-anak Jawa yang kekurangan biaya ✓
Penjelasan: Studie Fond merupakan gerakan awal dalam hal pendidikan yang dilakukan oleh dr. Wahidin dan kemudian membawa ide membentuk organisasi Budi Utomo. Studie Fond adalah gerakan yang dilakukan dr. Wahidin untuk menghimpun dana untuk kepentingan pendidikan bagi rakyat Jawa yang kurang biaya. Gerakan ini didukung oleh mahasiswa STOVIA dan berkembang menjadi Budi Utomo.
2. Organisasi Perhimpunan Indonesia merupakan pemakai istilah “Indonesia” untuk pertama kali. Salah satu tokoh yang dikenal sebagai pemimpin organisasi ini adalah…
A. Soekarno
B. Dr. Cipto Mangunkusumo
C. Moh. Hatta ✓
D. Sutan Syahrir
E. Ki Hajar Dewantoro
Penjelasan: Organisasi ini pernah diikuti oleh dua proklamator. Tokoh yang menjadi pemimpin PI adalah Moh. Hatta. Beliau merupakan tokoh yang turut membesarkan partai Perhimpunan Indonesia. Sejak tahun 1926 beliau dipercaya menjadi pemimpin partai.
3. Ki Hajar Dewantara pernah menulis dalam harian De Express yang isinya membuat Belanda geram dan menangkap dirinya. Judul dari tulisan tersebut adalah....
A. Max Havelaar
B. Oetoesan Hindia
C. Nolimetangere
D. Indonesia Menggugat
E. Als ik en Nederlader Was ✓
Penjelasan: Kritikan untuk Belanda yang memperlakukan warga pribumi dengan berbeda ditulis dalam bahasa Belanda. Als ik en Nederlander Was adalah kritikan untuk pemerintah Belanda yang berarti, “Andai aku seorang Belanda”. Tulisan ini sangat berpengaruh dan mengganggu pemerintahan Belanda.
4. Sekolah Taman Siswa merupakan sekolah yang ditujukan khusus untuk mendidik rakyat Indonesia agar lebih maju. Sekolah ini dirintis oleh…
A. Soekarno
B. Ki Hajar Dewantara ✓
C. Dr. Wahidin S.
D. Dr. Cipto Mangunkusumo
E. Douwes Dekker
Penjelasan: Taman Siswa adalah sekolah rakyat yang berawal di Jogjakarta. Sekolah Taman Siswa merupakan sekolah untuk rakyat yang dirintis oleh Ki Hajar Dewantara setelah organisasinya dibubarkan oleh Belanda.
5. Sarekat Islam merupakan organisasi Islam yang terbesar di masanya. Namun, organisasi ini kemudian pecah dikarenakan mendapatkan pengaruh dari ISDV. Tokoh ISDV (komunis) yang menyusup ke dalam tubuh SI dan berhasil menjabat ketua SI lokal Semarang adalah ....
A. Alimin
B. Sneevlit
C. Muso
D. Darsono
E. Semaun ✓
Penjelasan: Semaun berhasil masuk ke dalam tubuh SI dan kemudian berhasil membuat angin perubahan dalam SI Semarang yang membuat SI terbagi menjadi dua.
6. Lahirnya Serikat Dagang Islam (SDI) yang didirikan pada tahun 1911 di Surakarta oleh Haji Samanhudi bertujuan untuk ....
A. Membantu pedagang Islam yang bermodal lemah
B. Memajukan perdagangan di Indonesia
C. Menjaga agar tidak ada persaingan yang tidak sehat di antara pedagang Islam
D. Menghimpun para pedagang Islam dalam rangka menghadapi pedagang Cina ✓
E. Memberdayakan ekonomi rakyat Indonesia
Penjelasan: Pesaing berat pengusaha lokal adalah pedagang Cina. Berdirinya SDI adalah bertujuan untuk menghadapi para pengusaha Cina yang sangat ulet dalam berusaha. Khususnya dalam hal ini adalah produksi batik. Akhirnya SDI berusaha mengumpulkan para pengusaha lokal untuk dihimpun agar mampu bersaing dengan pengusaha Cina. Latar belakang didirikannya SDI tahun 1911 oleh H. Samanhudi di Solo adalah karena adanya keinginan untuk memajukan kepentingan ekonomi para pedagang Islam di Indonesia.
7. Munculnya pergerakan nasional tidak dipungkiri merupakan buah dari kebijakan politik etis. Tokoh Belanda yang memprakarsai politik etis adalah
A. Johanes Van den Bosch
B. Baron Van Hoevel
C. Edward Douwes Dekker
D. Theodor Van de Venter ✓
E. Jan Pieter Zoon Coen
Penjelasan: Pencetus Politik Etis adalah tokoh Belanda yang mengkritik tanam paksa dan kemudian ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal. Pencetus Politik Etis adalah Theodor van de Venter. Ia pernah mengkritik kebijakan tanam paksa yang menguntungkan Belanda tapi tidak berpihak pada rakyat Pribumi.
8. Sebagai pejuang wanita, Dewi Sartika berhasil mendirikan sebuah organisasi di Tasikmalaya yang bernama…
A. Kautamaan Istri ✓
B. Putri Mahardika
C. Kerajinan Putri Islam
D. Perserikatan Para Istri
E. Kartini Fond
Penjelasan: Dewi Sartika mendirikan beberapa sekolah. Kautamaan Istri lahir di Tasikmalaya tahun 1913 dan didirikan oleh Dewi Sartika. Kemudian pada 1913, berdiri pula organisasi kautamaan istri di Tasikmalaya. Organisasi ini menaungi sekolah-sekolah yang didirikan oleh Dewi Sartika.
9. Kartini berhasil menginspirasi banyak wanita di Indonesia dengan buku yang ia tulis berjudul…
A. Di Bawah Bendera Revolusi
B. Sarinah
C. Indonesia Menggugat
D. Habis Gelap Terbitlah Terang ✓
E. Andai Aku seorang Belanda
Penjelasan: Ada sebuah buku yang memuat surat-surat Kartini kepada teman-temannya di Eropa. Buku yang ditulis oleh Kartini memuat curahan hatinya tentang nasib perempuan Jawa berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Buku ini berisi surat-surat Kartini kepada teman-temannya di Eropa. Adalah J.H. Abendanon, salah seorang pejabat Belanda menerbitkan surat-surat Kartini ini. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang, Jawa Tengah. Walaupun sudah tiada, karya tulisan Kartini berhasil dikumpulkan oleh sahabatnya yang ada di Belanda. Sahabatnya tersebut juga menerbitkan karya tulisan Kartini dalam buku berjudul Door Duisternis tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang.
10. Tokoh pergerakan nasional dijuluki Patjar Merah Indoesia yang sangat menentang penjajah dan peranannya hampir terlupakan adalah…
A. D.N. Aidit
B. Amir Syarifuddin
C. Ki Hajar Dewantara
D. Tan Malaka ✓
E. W.R. Supratman
Penjelasan: Banyak tokoh pergerakan yang berjuang menentang penjajahan. Dengan julukan Patjar Merah Indonesia Tan Malaka merupakan tokoh utama beberapa roman picisan yang terbit di Medan. Tan Malaka merupakan tokoh pergerakan yang sangat keras menentang Belanda. Beliau adalah tokoh yang akrab sekali dengan penjara dan pengejaran pasukan musuh. Bahkan pada akhirnya, ia sendiri pun tewas dalam masa pelariannya. Darinya pemikirian-pemikiran yang revolusioner dan cukup menggugah terlahir, seperti ‘Aksi Massa’, ‘Dari Penjara ke Penjara’, ‘Madilog’, dan lain-lain.
Materi Bab Tokoh-Tokoh Nasional dan Daerah dalam Perjuangan Menegakkan Negara Republik Indonesia
Salah satu cara yang ditempuh oleh para pemuda Indonesia untuk mewujudkan Indonesia merdeka adalah dengan pendidikan. Tidak dipungkiri bahwa pendidikan sangat berpengaruh besar dalam membentuk pola pikir masyarakat sehingga mereka menjadi sadar akan pentingnya sebuah kebebasan. Banyak sekali tokoh yang terlahir di masa pergerakan Nasional dan rata-rata mereka adalah orang-orang yang sudah mendapatkan pendidikan. Salah satu tokoh pergerakan yang perannya sangat penting terutama dalam bidang pendidikan adalah Suwardi Suryaningrat atau yang biasa dikenal dengan Ki Hajar Dewantara.Ki Hajar Dewantara berjuang melawan penjajah diawali dengan mendirikan partai bersama dua temannya yang kemudian dikenal dengan sebutan “Tiga Serangkai”. Mereka adalah Douwes Dekker, dan dr. Cipto Mangunkusumo. Mereka bertiga mendirikan organisasi dengan nama Indische Partij tahun 1912. Indische Partij dapat dikatakan merupakan organisasi pertama yang secara tegas berhaluan politik. Namun pada akhirnya, organisasi ini dibubarkan oleh Belanda. Setelah Indische Partij dibubarkan, Ki Hajar Dewantara kemudian fokus untuk mendirikan sebuah sekolah yang dikenal dengan nama “Taman Siswa” pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Sekolah Taman Siswa merupakan sekolah yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara bersama teman-temannya. Sekolah ini sangat berperan dalam menanamkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia. Selain itu, juga menekankan kebudayaan Indonesia, juga budi pekerti bagi para siswanya. Berkat jasanya, Ki Hajar Dewantara lantas dikenal sebagai Bapak Pendidikan dan Yogyakarta pun digelari Kota Pendidikan.
Belanda pernah menangkap dan mengasingkan Ki Hajar Dewantara karena kritik pedas dari Ki Hajar Dewantoro. Ki Hajar Dewantoro mengkritik perilaku kesewenang-wenangan Belanda sebagai negara penjajah yang tidak menghargai bangsa Indonesia yang telah memberikan banyak pendapatan yang berlipatlipat pada negaranya. Bangsa Indonesia mengalami banyak kesengsaraan dan penderitaan. Walaupun Indonesia adalah negara jajahan akan tetapi seharusnya tetap diberi kesejahteraan.
Ki Hajar Dewantoro menulis artikel berjudul Als ik een Nederlander was atau Seandainya Aku seorang Belanda. Artikel tersebut ditulis ketika Belanda merayakan ulangtahun kemerdekaan negaranya di Belanda secara besar-besaran. Padahal rakyat Indonesia sedang mengalami kelaparan dan sengsara. Belanda bersenang-senang diatas penderitaan rakyat Indonesia. Karena tulisan Ki Hajar Dewantoro yang sangat pedas maka beliau ditangkap dan diasingkan ke pulau Bangka.