Assalamualaikum selamat pagi semua. Hari ini kita akan membahas materi dan 10 soal sejarah bab Strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20 berserta jawabannya. Semoga bermanfaat
Soal Sejarah Bab Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Belanda
1. Hak ekstirpasi merupakan salah satu kebijakan VOC yang bertujuan untuk…A. Mewajibkan petani untuk menyerahkan hasil buminya hanya kepada VOC
B. Menarik pajak rakyat berupa hasil bumi
C. Melindungi kapal dagang VOC yang melaksanakan monopoli rempah-rempah di Maluku
D. Meningkatkan kesejahteraan petani
E. Menjaga agar harga rempah-rempah tetap tinggi ✓
Penjelasan: VOC mengeluarkan beberapa kebijakan monopoli perdagangan. Hak ekstirpasi adalah kebijakan merusak atau membakar tanaman rempah agar harga tanaman tersebut tetap tinggi di pasaran
2. Pemberontakan Trunojoyo (1674-1680) terhadap Mataram dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan kerja sama Sultan Mataram dengan pihak VOC. Penguasa Mataram yang dimaksud adalah…
A. Prabu Madu Retno
B. Amangkurat I ✓
C. Amangkurat II
D. Sultan Agung Hanyokrokusumo
E. Panembahan Senopati
Penjelasan: Ada beberapa pemberontakan yang dilakukan bangsawan di Jawa. Pemberontakan Trunojoyo (Madura) dilakukan terhadap Sultan Amangkurat I karena bekerja sama dengan VOC. Akibat dari pemberontakan ini, Amangkurat I melarikan diri dari kerajaan dan tewas dalam perjalanan.
3. Pengawasan yang dilakukan VOC terhadap monopoli perdagangan di wilayah perairan Maluku adalah…
A. Cultuur procenten
B. Hongitochten ✓
C. Verplichte leverantie
D. Contingenten
E. Hak Ekstirpasi
Penjelasan: VOC mengeluarkan beberapa kebijakan monopoli perdagangan. Hongitochten adalah pengawasan yang dilakukan VOC di perairan Maluku untuk mengawasi kegiatan perdagangan yang dimonopoli oleh VOC
4. Perlawanan Hassanudin di Makassar berakhir setelah ia dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya 1667. Berikut ini termasuk isi perjanjian Bongaya, kecuali…
A. VOC mengganti kerugian perang sebesar 250 ringgit ✓
B. Semua benteng dihancurkan kecuali benteng Belanda, Roterdam
C. Kapal Makassar dilarang berlayar tanpa seizing VOC
D. Makassar tertutup oleh semua pedagang kecuali VOC
E. Wilayah Bone dikembalikan kepada Aru Palaka
Penjelasan: Perjanjian Bongaya adalah perjanjian yang melibatkan VOC dan Hassanudin untuk mengakhiri perselisihan. Yang bukan merupakan isi perjanjian Bongaya adalah VOC mengganti biaya perang. Dalam isi perjanjian Bongaya, yang harus mengganti kerugian perang adalah pihak Hassanudin.
5. Di bawah ini yang merupakan penyebab perang Diponegoro adalah…
A. Pembuatan jalan yang melewati tanah makam leluhur Diponegoro ✓
B. Wilayah Mataram semakin dipersempit oleh pemerintahan Belanda
C. Penderitaan rakyat akibat tanam paksa dan kerja rodi
D. Pertentangan antara pihak Kerajaan Mataram dengan Diponegoro
E. Campur tangan Belanda dalam pemerintahan Mataram
Penjelasan: Secara umum, ada penyebab konflik (tidak langsung) dan penyebab perang (langsung) Diponegoro. Keterlibatan Belanda dalam pemerintahan secara umum menjadi penyebab keretakan hubungan antara Diponegoro dengan Kerajaan Mataram. Konflik tersebut berubah menjadi perang setelah Belanda membuat patok jalan yang menerobos makam leluhur Diponegoro.
6. Perang gerilya diterapkan oleh rakyat Aceh dalam melawan Belanda dilatarbelakangi oleh…
A. Perjuangan rakyat Aceh yang disertai semangat Islam
B. Pasukan Belanda jumlahnya lebih besar daripada pasukan Aceh
C. Kekuatan persenjataan yang seimbang
D. Wilayah Aceh yang didominasi pegunungan ✓
E. Upaya Islamisasi yang ditentang oleh pemerintahan Aceh
Penjelasan: Dalam menghadapi Belanda, Aceh menggunakan strategi perang gerilya. Perang gerilya dilakukan oleh pasukan Aceh karena wilayah Aceh didominasi oleh pegunungan dan rimba sehingga menyulitkan Belanda untuk menyerang pasukan Aceh.
7. Penerapan cultuur stelsel atau tanam paksa oleh Belanda yang membawa penderitaan rakyat dilatarbelakangi oleh…
A. Keinginan untuk memajukan pendidikan
B. Keinginan untuk memonopoli perdagangan
C. Adanya krisis keuangan yang dialami oleh pemerintah Belanda ✓
D. Keinginan untuk mendapatkan bahan baku
E. Keinginan untuk menguasai rempah-rempah
Penjelasan: Belanda menerapkan Tanam Paksa pada tahun 1830. Latar belakang diberlakukannya tanam paksa adalah karena Belanda mengalami kerugian yang sangat besar akibat kebangkrutan VOC dan juga perang Diponegoro. Oleh karena itu, Belanda ingin mendapatkan kembali keuntungan yang sangat besar. Tanam Paksa atau Cultuur Stelsel adalah kebijakan membawa penderitaan yang dipimpin oleh Johannes Van Den Bosch. Tujuannya adalah untuk menambah kas pemerintah kolonial maupun negara induk Belanda yang kekurangan dana karena peperangan. Peraturan ini mewajibkan setiap desa menyisihkan 20% tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan nila
8. Mataram pernah dua kali menyerang VOC di Batavia namun selalu mengalami kegagalan. Kegagalan Mataram tersebut disebabkan oleh, kecuali…
A. Akibat bencana alam yang malanda Mataram ✓
B. Senjata VOC yang lebih canggih
C. Kekurangan bahan makanan akibat dibakar VOC
D. Jarak dari dari mataram ke Batavia yang sangat jauh
E. Taktik parit VOC yang sulit ditembus
Penjelasan: Mataram melawan VOC dua kali, yakni pada tahun 1628 dan 1629, namun gagal. Faktor penyebab Sultan Agung melakukan penyerangan kepada VOC di Batavia karena beliau mempunyai cita-cita untuk menguasai pulau Jawa di bawah kekuasaan Mataram, VOC yang menyerang kapal dagang Mataram di Malaka, dan keinginan Sultan Agung untuk mengusir VOC dari pulau Jawa. Faktor kegagalannya disebabkan karena beberapa hal yaitu jarak Mataram-Batavia terlalu jauh, persediaan makanan yang telah disediakan dibakar oleh VOC, terjangkit wabah penyakit, dan kalah persenjataan.
9. Dalam melawan Belanda, rakyat Bali yang dipimpin oleh I Gusti Ketut Jelantik melakukan perang Puputan. Perang Puputan ini akibat adanya hak Tawan Karang pada Kerajaan Bali. Prinsip hak Tawan Karang adalah…
A. Menerapkan pajak yang tinggi bagi bangsa asing
B. Menyerang semua bangsa asing yang memasuki wilayah Bali
C. Adat Bali yang merampas kapal yang terdampar beserta isinya ✓
D. Kebijakan Bali untuk melarang bangsa asing yang datang
E. Melarang bangsa asing berdagang di wilayah Bali
Penjelasan: Hak tawan karang membuat hubungan Bali dan Belanda menjadi buruk. Hak tawan karang adalah adat di kerajaan Bali yang merampas kapal yang terdampar di pantai Bali beserta isinya. Satu ketika kapal Belanda terdampar dan dirampas oleh pihak Bali. Hal ini membuat Belanda marah dan menyerang Bali.
10. Untuk mengalahkan rakyat Aceh, Belanda mengutus seorang ahli yang mencari kelemahan rakyat Aceh yang bernama…
A. Panglima Polim
B. Teuku Umar
C. Van Heutz
D. Snouck Hurgronje ✓
E. Deykerhoff
Penjelasan: Belanda menggunakan taktik konsentrasi stelsel, namun gagal dan mengalami kerugian besar. Serangan Belanda terhadap Aceh mendapat kritikan dari Snouck Hurgronje dan Van Heutz karena kurang efektif. Akhirnya Belanda mengutus Hurgronje untuk meneliti kelemahan rakyat Aceh. Untuk mengalahkan pertahanan dan perlawan Aceh, Belanda memakai tenaga ahli Dr. Christiaan Snouck Hurgronje yang menyamar selama 2 tahun di pedalaman Aceh untuk meneliti kemasyarakatan dan ketatanegaraan Aceh. Hasil kerjanya itu dibukukan dengan judul Rakyat Aceh (De Acehers). Dalam buku itu disebutkan strategi bagaimana untuk menaklukkan Aceh.
Usulan strategi Snouck Hurgronje kepada Gubernur Militer Belanda Joannes Benedictus van Heutsz adalah, supaya golongan Keumala (yaitu Sultan yang berkedudukan di Keumala) dengan pengikutnya dikesampingkan dahulu. Tetap menyerang terus dan menghantam terus kaum ulama. Jangan mau berunding dengan pimpinan-pimpinan gerilya. Mendirikan pangkalan tetap di Aceh Raya. Menunjukkan niat baik Belanda kepada rakyat Aceh, dengan cara mendirikan langgar, masjid, memperbaiki jalan-jalan irigasi dan membantu pekerjaan sosial rakyat Aceh.
Ternyata siasat Dr Snouck Hurgronje diterima oleh Van Heutz yang menjadi Gubernur militer dan sipil di Aceh (1898-1904). Kemudian Dr Snouck Hurgronje diangkat sebagai penasihatnya.
Taktik yang dilakukan Belanda selanjutnya adalah dengan cara penculikan anggota keluarga gerilyawan Aceh. Misalnya Christoffel menculik permaisuri Sultan dan Tengku Putroe (1902). Van der Maaten menawan putra Sultan Tuanku Ibrahim. Akibatnya, Sultan menyerah pada tanggal 5 Januari 1902 ke Sigli dan berdamai.
Taktik berikutnya, pembersihan dengan cara membunuh rakyat Aceh yang dilakukan di bawah pimpinan Gotfried Coenraad Ernst van Daalen yang menggantikan Van Heutz. Seperti pembunuhan di Kuta Reh (14 Juni 1904) di mana 2.922 orang dibunuhnya, yang terdiri dari 1.773 laki-laki dan 1.149 perempuan.
Taktik terakhir menangkap Cut Nyak Dhien istri Teuku Umar yang masih melakukan perlawanan secara gerilya, di mana akhirnya Cut Nya Dien dapat ditangkap dan diasingkan ke Sumedang.
Materi Strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20.
Bangsa Eropa yang berhasil menancapkan kekuasaannya adalah bangsa Portugis dan Belanda. Portugis berhasil memonopoli perdagangan di wilayah Malaka dan Maluku, sedangkan Belanda memulai monopoli perdagangan di Indonesia sejak membentuk kongsi dagang atau VOC tahun 1602. Selama berkuasa, mereka menerapkan aturan-aturan yang mempersulit masyarakat pribumi. Oleh karena itu tidak jarang warga pribumi melakukan perlawanan terhadap Portugis dan VOC.Perlawanan Demak
Perlawanan terhadap Portugis pertama kali dilakukan oleh Malaka pada tahun 1511. Perlawanan ini mendapat bantuan dari Demak di bawah pimpinan Adipati Unus, namun mengalami kegagalan. Akibatnya Adipati Unus tewas karena pasukannya kalah persenjataan dengan pasukan Portugis.
Perlawanan Demak pimpinan Fatahillah berhasil memukul Portugis. Oleh Fatahillah, Sunda Kelapa lantas diganti namanya menjadi Jayakarta.
Perlawanan Demak pimpinan Fatahillah berhasil memukul Portugis. Oleh Fatahillah, Sunda Kelapa lantas diganti namanya menjadi Jayakarta.
Perlawanan Aceh
Perlawanan rakyat Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda. Rakyat Aceh melawan akibat Portugis memonopoli perdagangan dan melarang pedagang Aceh menuju Laut Merah serta menangkap beberapa kapal dagang Aceh dan Gujarat (1554-1555). Alasan lain adalah Aceh ingin memperluas wilayah hingga Malaka. Namun serangan ini gagal karena beberapa hal, antara lain:- Tidak dipersiapkan dengan baik
- Senjata yang masih sederhana
- Tidak semua pejabat Aceh mendukung serangan tersebut
Perlawanan Mataram
Sejarah mencatat Mataram dua kali menyerang VOC, yakni pada tahun 1628 dan 1629. Dipimpin oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, serangan yang paling besar dilakukan tahun 1629. Namun, sama dengan sebelumnya, serangan ini mengalami kegagalan. Gagalnya serangan ini disebabkan oleh:- Munculnya pengkhianatan dari dalam
- Kekurangan bahan makanan akibat dibakar VOC
- Jarak dari dari Mataram ke Batavia yang sangat jauh
- Penyakit pes
- Taktik parit VOC yang sulit ditembus
- Senjata VOC jauh lebih canggih
Perlawanan Banten
Banten merupakan kerajaan yang anti pada VOC sampai masa Sultan Ageng Tirtayasa. Namun, pendirian ini berubah sejak anaknya, Sultan Haji, mulai bekerja sama dengan VOC untuk menguasai kerajaan. Taktik adu domba ini berhasil menghasut Sultan Haji untuk menyerang ayahnya sendiri. Pada akhirnya, VOC berhasil mengalahkan Sultan Ageng dan anaknya diangkat sebagai raja Banten. Akibatnya, Banten harus mengakui kekuasaan VOC lewat perjanjian banten tahun 1683.Perlawanan Makassar
Makassar mencapai kejayaan di masa Sultan Hassanudin. Karena keberaniannya dalam melawan VOC, ia dijuluki “ayam jantan dari timur”. VOC kesulitan dalam mengalahkan Hassanudin. Oleh karena itu, VOC menggunakan taktik adu domba dengan memanfaatkan musuh Hassanudin, Aru Palaka. Upaya tersebut berhasil dengan baik, hingga pada akhirnya Hassanudin dipaksa menandatangani sebuah perjanjian yang disebut dengan perjanjian Bongaya (1667) yang berisi:- Makassar mengakui kekuasaan VOC
- VOC menguasai perdagangan rempah-rempah
- Aru Palaka sebagai Raja Bone
- VOC mendirikan benteng
- Makassar harus melepaskan daerah jajahannya