Soal Sejarah Bab Pergerakan Nasional Indonesia Kelas 10
1. Van Deventer merupakan pejabat tokoh yang cukup penting dalam menumbuhkan nasionalisme Indonesia. Ia pernah menulis karya dalam majalah de Gids, berisi tentang perlunya kebijaksanaan politik etis yang berjudul…A. Max Havelaar
B. Indonesia Menggugat
C. From Dark to Light
D. Al Ik en Nederlander Was
E. Een Eresculd ✓
Penjelasan: Tulisan yang dibuat Van Deventer di usia muda berisi tentang hutang budi Belanda kepada Indonesia. Sejak usia muda, Van Deventer sudah mulai mengkritik pemerintah Belanda karena kondisi ekonomi negeri jajahan yang jauh dari kemakmuran. Akhirnya, tahun 1899, ia menulis di sebuah majalah tentang perlunya Belanda membayar hutang moral kepada Indonesia karena sudah memberikan kekayaan bagi Belanda.
2. Kisah Saijah dan Adinda, petani yang jadi korban Tanam Paksa di Banten merupakan hasil karya dari Douwes Dekker berjudul ….
A. Indonesia Menggugat
B. Al ik en Nederlander Was
C. Eure Schuld
D. From dark to light
E. Max Havelaar ✓
Penjelasan: Multatuli adalah nama samaran dari seorang tokoh liberal Belanda yang mengkritik kebijakan Tanam Paksa. Multatuli atau Edward Douwes Dekker adalah seorang tokoh liberal yang mengkritik Belanda dengan menulis sebuah novel berjudul Max Havelaar.
3. Yang dimaksud dengan Politik Etis adalah…
A. Politik merusak ekonomi negeri jajahan
B. Politik memajukan negeri jajahan ✓
C. Politik yang memperkaya negeri jajahan
D. Politik menguras kekayaan negeri jajahan
E. Politik mempengaruhi budaya negeri jajahan
Penjelasan: Politik Etis merupakan politik yang dikeluarkan Belanda pasca keberhasilan Tanam Paksa. Politik Etis merupakan ide dari Van Deventer yang bermaksud untuk membalas negeri jajahan yang telah memberikan kemajuan berkat adanya tanam paksa. Ide ini keluar ketika melihat hasil yang tidak sebanding antara Belanda dan Indonesia.
4. Isi Politik Etis yang sangat berpengaruh dalam perubahan di negeri jajahan adalah…
A. Irigari
B. Emigrasi
C. Imigrasia
D. Urbanisasi
E. Edukasi ✓
Penjelasan: Politik Etis ada tiga hal yang ditekankan, yaitu emigrasi, edukasi, imigrasi. yang sangat berpengaruh adalah edukasi. Karena dengan pendidikan banyak tokoh-tokoh yang muncul karena telah mendapat pendidikan.
5. Sekolah Belanda yang sangat berpengaruh dalam lahirnya pergerakan nasional adalah …
A. STOVIA ✓
B. Sekolah Dasar Rakyat
C. MULO
D. Sekolah Rakyat
E. AMS
Penjelasan: Sekolah yang telah melahirkan tokoh pendiri Budi Utomo. STOVIA adalah sekolah yang melahirkan tokoh-tokoh perintis pergerakan nasional. STOVIA, karena melahirkan salah satu organisasi pergerakan nasional yang bernama "Budi Utomo" dan organisasi tersebut di bentuk oleh salah satu lulusan STOVIA yakni Dr. Sutomi
6. Klasifikasi sosial di masa Pemerintahan Hindia Belanda mengalami perubahan, yaitu…
A. I) Orang Eropa, II) golongan Non-Pribumi, III) Pribumi ✓
B. I) Non-Pribumi, II) Golongan Eropa, III) Pribumi
C. I) Orang Eropa, II) Pribumi, III) Non-Pribumi
D. I) Pribumi, II) Non-Pribumi, III) Golongan Eropa
E. I) Pribumi, II) Orang Eropa, III) Non-Pribumi
Penjelasan: Belanda menerapkan politik Apartheid di negeri jajahannya. 1) elite birokrasi yang terdiri dari Pangreh Praja Eropa (Europees Binnenlands Bestuur) dan Pangreh Praja Pribumi, 2) Priyayi birokrasi termasuk Priyayi ningrat, 3) Priyayi profesional, 4) golongan Belanda dan golongan Indo yang secara formal masuk status Eropa dan mempunyai tendensi kuat untuk mengidentifikasikan diri dengan pihak Eropa, dan 5) orang kecil (wong cilik) yang tinggal di kampung. Klasifikasi sosial di masa Pemerintahan Belanda adalah posisi tertinggi ditempati oleh orang Belanda, posisi kedua adalah orang non-Pribumi (Arab-Cina), dan orang pribumi menempati paling bawah.
7. Dampak dari pendidikan pasca politik etis, antara lain…
A. Munculnya kaum priyayi yang memonopoli perdagangan
B. Munculnya kaum terpelajar yang membuat Indonesia tetap dijajah
C. Munculnya kaum ekonomi yang mengubah kehidupan rakyat Indonesia
D. Munculnya kaum cendekiawan yang memulai pergerakan nasional ✓
E. Munculnya kaum penjajah yang membuat rakyat menderita
Penjelasan: Politik Etis merupakan kebijakan Belanda untuk membantu memajukan Indonesia. Pasca adanya politik etis, muncul beberapa perubahan yang sangat bermanfaat bagi kemerdekaan Indonesia. Salah satu perubahan yang berdampak besar adalah kemunculan kaum cendekiawan yang mempelopori pergerakan nasional.
8. Bukti dari peran golongan terpelajar dalam berjuang meningkatkan kehidupan rakyat…
A. Banyaknya buku-buku yang biasa dimanfaatkan oleh rakyat
B. Angkatan bersenjata yang berasal dari golongan terpelajar
C. Banyak pelajar yang dikirim ke Belanda
D. Para pelajar banyak yang bekerja untuk Belanda
E. Para pelajar melaksanakan penggalangan dana belajar untuk rakyat ✓
Penjelasan: Para pelajar berjuang menumbuhkan pergerakan nasional dengan usaha mereka sendiri. Pendiri organisasi pelopor Budi Utomo, dr. Wahidin berjuang memajukan pendidikan rakyat dengan membentuk studi fund atau dana belajar bagi rakyat miskin Jawa. Pada akhirnya organisasi ini berkembang menjadi Budi Utomo.
9. Taman Siswa yang dirintis oleh Ki Hajar Dewantara di masa pergerakan, saat ini banyak menginspirasi sekolah modern di Indonesia, karena…
A. Mengutamakan kebudayaan Belanda dan Eropa
B. Mengajarkan modernisasi kebudayaan Indonesia
C. Mengutamakan kebudayaan asli Indonesia dan budi pekerti ✓
D. Mengajarkan kebudayaan Indonesia yang dipadukan dengan Barat
E. Mengajarkan nilai-nilai kebudayaan Barat
Penjelasan: Sekolah Taman Siswa dibesarkan oleh Ki Hajar Dewantara berdasarkan pemikirannya tentang kebudayaan Indonesia. Sekolah Taman Siswa mengutamakan keluhuran budaya Bangsa Indonesia terutama budaya Jawa. Selain itu, sekolah juga memiliki tugas untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di kalangan siswanya. Oleh karenanya, sekolah ini sekarang banyak dijadikan contoh untuk pendidikan berkarakter.
10. Selain pendidikan ada unsur penting yang membawa Indonesia menuju kemajuan, yaitu pers. Peran pers di masa pergerakan nasional adalah …
A. Sumber informasi bagi pejabat-pejabat Pribumi dan Belanda
B. Memberikan berita propaganda pemerintahan Belanda agar rakyat senang dengan Belanda
C. Menampung aspirasi tokoh Belanda untuk menulis berita
D. Menyampaikan berita-berita untuk rakyat Hindia Belanda
E. Menampung gagasan para tokoh pergerakan nasional untuk mengkritik Belanda dan menyuarakan kemajuan ✓
Penjelasan: Banyak tokoh pergerakan nasional yang namanya dikenal lewat pers. Peran pers dalam pergerakan nasional sangat penting, terutama untuk menampung ide-ide atau gagasan dari para tokoh pergerakan nasional. Hal ini dimanfaatkan oleh para tokoh untuk mengkritik bahkan melawan pemerintahan Belanda.
Materi Dampak politik, budaya, sosial-ekonomi dan pendidikan pada masa penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini
Pemerintahan Belanda tidak dipungkiri memperoleh keuntungan yang sangat besar selama berkuasa di Indonesia. Pasca masa VOC yang gagal, pemerintahan Belanda mengambil alih monopoli di Indonesia. Kebijakan yang membuat Belanda meraih keuntungan yang besar adalah Tanam Paksa. Namun, keuntungan yang didapatkan VOC tidak sebanding dengan apa yang ada di Hindia Belanda. Akhirnya, Belanda pun mengubah kebijakan mereka menjadi Politik Balas Budi atau Politik Etis.Politik Etis merupakan kebijakan yang dikeluarkan Theodor van Deventer untuk membalas apa yang diberikan negeri jajahan kepada Belanda. Kebijakan ini diperintahkan langsung oleh Ratu Wilhelmina ketika ia baru naik tahta tahun 1901. Isi dari kebijakan tersebut adalah perbaikan di bidang edukasi, irigasi, dan emigrasi. Salah satu wujud konkretnya adalah didirikannya sekolah-sekolah oleh Belanda.
Pendidikan yang terkandung dalam politik etis melahirkan banyak cendikiawan yang kemudian memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pendidikan ini sangat berpengaruh dalam politik dan sosial masyarakat Indonesia. Berkat adanya pendidikan yang baik, banyak tokoh mampu membangun organisasi untuk mencapai kemerdekaan. Contohnya ialah dr. Wahidin, Bung Hatta, hingga Bung Karno. Mereka ini mengenyam pendidikan pada sekolah-sekolah Belanda, seperti STOVIA, Sekolah Rakyat, dan lain-lain. Selain itu, kehidupan sosial turut juga terpengaruh. Berkat adanya pendidikan, muncullah golongan yang memperjuangkan martabat perempuan, seperti Kartini. Kalau dulu perempuan bisa dikatakan tertindas, maka akibat adanya pendidikan akhirnya peran perempuan bisa lebih terhormat daripada sebelumnya.
Semua hal di atas akhirnya menjadikan bangsa Indonesia berkembang sebagai bangsa yang merdeka serta menjunjung asas dan nilai yang luhur dalam kehidupan berbangsa. Bangsa Indonesia menjadi lebih menghargai arti perjuangan, perbedaan, dan persatuan. Bangsa Indonesia pun mampu menghormati kaum lemah seperti perempuan dan memberikan tempat bagi mereka untuk berkembang.