Table of Content

Soal Sejarah Kelas 10 Bab Masa Penjajahan Hingga Proklamasi

Soal Dan Jawaban Sejarah Bab Perubahan, dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia
Assalamualaikum selamat pagi semua. Hari ini kita akan membahas materi dan 10 soal sejarah bab Perubahan, dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia berserta jawabannya. Semoga bermanfaat

Detik-Detik Menuju Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Soal Sejarah Bab Masa Penjajahan Asing Hingga Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

1. Tujuan bangsa Eropa datang ke kepulauan Nusantara ialah karena...

A. Mencari bahan pangan
B. Mencari rempah-rempah ✓
C. Menyebarkan ideologi
D. Mencari dunia baru
E. Mencari bahan pengganti minyak bumi

Penjelasan: Sebagai akibat ditutupnya Konstantinopel, bangsa Eropa sulit untuk keluar masuk wilayah tersebut. Tujuan bangsa Eropa datang ke Kepulauan Nusantara adalah untuk mencari wilayah baru yang menghasilkan rempah-rempah.

2. Bangsa Eropa yang berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511 adalah....

A. Jerman
B. Belanda
C. Portugis ✓
D. Spanyol
E. Inggris

Penjelasan: Portugis akhirnya menyadari bahwa wilayah India yang dijadikannya jajahan bukan merupakan daerah penghasil rempah-rempah. Pada tahun 1511, armada Portugis berhasil menguasai Malaka di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque.

3. Pada kedatangan awalnya, Belanda mendarat di....

A. Lampung
B. Banten ✓
C. Maluku
D. Jakarta
E. Sulawesi

Penjelasan: Kedatangan Belanda ke nusantara diawali dengan pendaratan dari Cornelis De Houtman. Orang Belanda yang pertama kali datang ke nusantara adalah Cornelis De Houtman di Banten, pada tahun 1596

4. Awalnya rakyat Indonesia menerima kehadiran Belanda. Namun, kemudia mereka berbalik membenci Belanda karena ...

A. Belanda melanggar adat-istiadat lokal
B. Belanda melakukan monopoli perdagangan melalui VOC serta bertindak kasar dan memaksa rakyat ✓
C. Belanda menerapkan sistem pajak
D. Belanda membawa budaya barat
E. Belanda mengambil milik rakyat

Penjelasan: Tujuan awal Belanda datang ke nusantara ialah untuk melakukan aktivitas perdagangan. VOC adalah serikat dagang Belanda yang aktivitasnya di Indonesia adalah memonopoli perdagangan.

5. Orang Belanda yang pertama meletakkan dasar-dasar penjajahan di Nusantara adalah ...

A. Reindwardt
B. Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen ✓
C. Van den Bosch
D. Daendels
E. Raffles

Penjelasan: Serikat dagang Belanda (VOC) merancang dan membangun kota Batavia untuk keperluan VOC itu sendiri. VOC di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen berhasil mendirikan kota Batavia dan meletakkan dasar-dasar penjajahan di Nusantara.

6. Setelah kegagalan VOC dalam perekonomian Belanda. Maka strategi yang dilakukan Belanda berikutnya adalah menerapkan sistem cultuur stelsel sebagai gagasan dari ...

A. Daendels
B. Van den Bosh ✓
C. Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen
D. Reindwardt
E. Rafles

Penjelasan: Kas negeri Belanda, di antaranya mengandalkan VOC. Namun, karena banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh pegawai VOC mengakibatkan VOC mengalami kebangkrutan dan mengganggu keuangan di negeri Belanda sendiri. Untuk memperbaiki ekonomi Belanda yang sedang mengalami krisis, maka Van den Bosch menerapkan sistem tanam paksa atau cultuur stelsel.

7. Organisasi pergerakan nasional pertama yang dibentuk oleh bangsa Indonesia pada masa kolonial Belanda adalah ...

A. Sarikat Islam
B. Partai Nasional Indonesia
C. Indische Partij
D. Budi Utomo ✓
E. Taman Siswa

Penjelasan: Organisasi pergerakan pertama dibentuk dengan tujuan untuk menyebarluaskan nasionalisme dan persatuan bangsa. Budi Utomo adalah organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia yang tujuannya adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

8. Strategi pertama yang digunakan Jepang untuk mengambil simpati rakyat Indonesia adalah dengan...

A. Menghapuskan sistem dualisme pada pendidikan di Indonesia
B. Memperbolehkan bahasa Indonesia digunakan dalam pendidikan
C. Mengangkat isu bahwa Jepang menyukai rakyat Indonesia ✓
D. Mengangkat isu bahwa Jepang menyukai kebudayaan Indonesia
E. Membentuk BPUPKI dan PPKI

Penjelasan: Fase permulaan Jepang datang ke Indonesia sangat disambut baik oleh rakyat Indonesia, karena Jepang sangat simpatik terhadap rakyat Indonesia. Untuk mendapatkan simpati dari bangsa Indonesia, Jepang awalnya menggunakan strategi politik dengan mempropagandakan diri sebagai cahaya Asia, pelindung Asia, dan pemimpin Asia.

9. Yang melatarbelakangi kebijakan Jepang untuk membentuk PPKI ialah ...

A. Karena Jepang ingin memberikan hadiah kemerdekaan bagi Indonesia
B. Karena Jepang malu dengan kebaikan rakyat Indonesia
C. karena Jepang adalah saudara tertua dari bangsa se-Asia
D. Karena Jepang dikucilkan dalam pergaulan Internasional
E. Karena kekuatan Jepang telah lemah setelah kota-kota penting, seperti Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi Bom oleh Sekutu ✓

Penjelasan: Keterlibatan Jepang dalam perang Asia Pasifik mengubah peta kekuatan dunia sehingga berpengaruh terhadap kemerdekaan Indonesia. Setelah kehancuran kota Hiroshima dan Nagasaki oleh Sekutu, Jepang menjadi lemah, sehingga mengobral janji kepada bangsa Indonesia akan memberikan hadiah kemerdekaan apabila Indonesia dapat membantu Jepang melawan Sekutu. Untuk mewujudkannya, dibentuklah BPUPKI, yang kemudian berubah menjadi PPKI.

10. Setelah mendengar bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, yang dilakukan oleh bangsa Indonesia pada saat itu ialah ...

A. Menunggu keputusan dari pemerintah Jepang
B. Menunggu hadiah kemerdekaan dari Jepang
C. Menunggu sidang keputusan PPKI
D. Golongan pemuda seperti Sutan Syahrir mendesak agar bangsa Indonesia segera memproklamirkan kemerdekaan ✓
E. Menunggu hasil pertemuan Soekarno-Hatta dari Dalat

Penjelasan: Seteleh Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, maka di Indonesia terjadi vacum of power atau kekosongan kekuasaan. Mendengar Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, maka pemuda Indonesia mendesak agar Soekarno-Hatta yang dikenal sebagai ‘golongan tua’ untuk segera memanfaatkan situasi tersebut dan segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Materi Perubahan, dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia

Sebelum membahas mengenai masa penjajahan asing sampai ke Indonesia dan hubungannya dengan Proklamasi Kemerdekaan, maka terlebih dahulu harus mengetahui negara-negara Eropa yang berhasil melakukan penjelajahan samudera hingga sampai ke Indonesia. Adapun uraiannya sebagai berikut :

1. Kedatangan Bangsa Asing ke Indonesia

Setelah Konstantinopel dikuasai oleh Turki Usmani pada tahun 1453 membuat akses bangsa-bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah yang lebih murah di kawasan Timur Tengah menjadi tertutup. Akibatnya, harga rempah-rempah melonjak sangat tinggi. Oleh karena itu, bangsa Eropa memutuskan untuk mencari dan menemukan daerah-daerah penghasil rempah-rempah ke Timur. Dengan demikian, dimulailah periode petualangan, penjelajahan, dan penemuan dunia baru yang sebelumnya telah mendapatkan dukungan dan partisipasi baik dari pemerintah maupun para ilmuan.

Portugis dan Spanyol adalah pelopor dari petualangan, pelayaran, dan penjelajahan samudera untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah ke arah Timur. Portugis berhasil membuka jalan dan menemukan kepulauan Nusantara sebagai daerah penghasil rempah-rempah, yang kemudian di susul oleh Belanda dan Inggris yang tujuannya tidak hanya untuk mencari rempah-rempah melainkan ada tujuan yang lebih luas lagi yaitu yang dikenal dengan istilah 3G (Gold, Glory, and Gospel). 

Selain faktor tersebut, terdapat faktor lain, di antaranya, adalah terpengaruh ajaran Copernicus bahwa bumi berbentuk bulat; perkembangan ilmu pengetahuan yang berhasil menemukan kompas, pembuatan kapal, mesiu. Oleh karena faktor-faktor tersebut, banyak negara-negara Eropa yang melakukan penjelajahan dan sampai ke Indonesia.

Berikut ini penjelasan dari penjelajahan dan penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa di Nusantara:

A. Spanyol

Keberhasilan Spanyol menemukan daerah penghasil rempah-rempah di Kepulauan Nusantara dimulai dengan adanya ekspedisi pelayaran yang dilakukan oleh rombongan Magellan dari Samudera Atlantik kemudian memasuki Samudra Pasifik, dimana dalam pelayaran itu mereka berhasil menemukan Kepulauan Massava atau yang dikenal dengan Filipina pada April 1521 sebagai koloni Spanyol, tetapi mendapat perlawanan dari penduduk setempat (orang-orang Mactan) sehingga terjadi pertempuran antara kedua belah pihak yang menewaskan Magellan.

Rombongan Magellan yang selamat meninggalkan Filipina dan meneruskan pelayaran ke arah Selatan di bawah pimpinan Sebastian Del Cano. Kemudian sampailah mereka ke Kepulauan Maluku yang ternyata merupakan daerah penghasil rempah-rempah. Adapun tokoh-tokoh penjelajahan Spanyol ke Indonesia adalah Cristopher Columbus (1451-1506), Ferdinand Magelhaens (1403-1521), Juan Sebastian Del Cano (1408-1522).

B. Portugis

Pelaut ulung Portugis bernama Vasco da Gama dalam pelayarannya telah berhasil melakukan penjelajahan dari Pantai Timur Afrika kemudian mengarungi Lautan Hindia (Samudera Indonesia). Pada tahun 1498, rombongan Vasco da Gama mendarat di Kalikut dan Goa. Pendaratan tersebut disertai pemasangan patok batu bergambar bola dunia yang disebut padrao sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan adalah milik Portugis. Bahkan di Goa, Portugis berhasil mendirikan kantor dagang dan benteng sehingga atas keberhasilan tersebut Raja Portugis mengangkat Vasco da Gama sebagai penguasa di Goa atas nama pemerintahan Portugis.

Lambat laun, Portugis menyadari bahwa India bukanlah daerah penghasil rempah-rempah, melainkan Malaka. Maka, pada tahun 1511, armada Portugis berhasil menguasai Malaka di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque sehingga menyebabkan orang Islam tidak dapat berdagang lagi atau keluar masuk kawasan Selat Malaka secara leluasa. Hal ini karena Portugis melakukan monopoli perdagangan. Akhirnya, para pedagang tersebut pun menyingkir ke daerah-daerah lain. Tindakan Portugis mendapat banyak aksi protes, bahkan perlawanan dari berbagai pihak, di antaranya, perlawanan dari Demak pimpinan Pati Unus untuk menyerang Malaka.

C. Belanda

Kedatangan Belanda ke Nusantara diawali dengan pendaratan dari Cornelis de Houtman beserta armadanya di Banten 1596. Dengan niat untuk berdagang maka kedatangan Belanda pada mulanya disambut dengan baik oleh pihak kerajaan Banten. Tetapi, melihat pelabuhan Banten sebagai wilayah yang strategis dan adanya tanaman rempah-rempah membuat Cornelis de Houtman berambisi untuk melakukan monopoli perdagangan, bahkan mereka tidak segan memperlakukan rakyat dengan kasar. Rakyat Banten berangsur membenci dan melakukan perlawanan demi mengusir orang-orang Belanda. Cornelis de Houtman beserta armadanya akhirnya segera meninggalkan Banten dan kembali ke Belanda.

Ekspedisi Belanda berikutnya ke Nusantara, di bawah pimpinan Van Heemskerck, juga mendarat di Banten pada tahun 1598 dengan sikap lebih hati-hati dan bersahabat. Itulah sebabnya rakyat Banten menerima kembali kedatangan orang Belanda untuk melakukan aktivitas perdagangan. Selanjutnya, mereka melanjutkan pelayaran dari Tuban ke Timur menuju Maluku di bawah pimpinan Jacob van Neck pada tahun 1599. Dengan memanfaatkan suasana politik yang kurang menguntungkan anatara Portugis dan Maluku, kedatangan Belanda diterima baik oleh rakyat Maluku. Ini membawa keuntungan yang berlipat bagi orang Belanda karena semakin banyaknya kapal dagang Belanda yang melakukan pelayaran dan perdagangan di Maluku.

D. Inggris

Sama halnya seperti bangsa Eropa lainnya, Inggris melakukan penjelajahan karena didorong keinginan mencari wilayah baru penghasil rempah-rempah. Sampailah Inggris ke kepulauan Nusantara untuk meramaikan perdagangan rempah-rempah. Pada tahun 1811, Inggris bahkan pernah memegang kendali atas Tanah Hindia melalui East Indie Company. Ada beberapa tokoh pelaut dari Inggris yang melakukan penjelajahan samudera, antara lain, Sir Francis Drake (1577), Pilgrim Fathers (1607), Sir James Lancester dan George Raymond (1591), William Dampier (1688), serta James Cook (1771).

2. Indonesia dalam Penjajahan Belanda

Belanda yang datang ke Nusantara dengan tujuan awal untuk mencari rempah dan melakukan aktivitas berdagang, telah berubah niat dengan melakukan monopoli perdagangan bahkan sampai pada taraf untuk melakukan kolonialisasi di Nusantara. Permulaan penjajahan Belanda ialah dibentuknya VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) sebagai persekutuan kongsi dagang Belanda di nusantara pada tanggal 20 Maret 1602. VOC pimpinan Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen (J.P. Coen) berhasil mendirikan kota Batavia dan meletakkan dasar-dasar penjajahan di Nusantara pada tanggal 30 Mei 1619. Tindakan VOC yang ingin menguasai nusantara yang kaya akan rempah-rempah dilakukan dengan menggunakan strategi politik yaitu melakukan tindakan intervensi politik terhadap kerajaan-kerajaan, melakukan politik devide et impera, berbagai tipu daya, pemaksaan monopoli perdagangan dilakukan Belanda demi mencapai kekuasaan dan keuntungan yang sebesar-besarnya. Tindakan VOC tersebut tentunya tidak dibiarkan begitu saja oleh rakyat di nusantara. Mereka melakukan perlawanan untuk mengusir orang-orang asing tersebut, termasuk Belanda. Hal ini dapat dilihat dari adanya perlawanan seperti oleh rakyat Aceh, Maluku, Mataram, Banten, Goa, Riau dan sebagainya sebagai aksi ketidaksenangan dan kebencian rakyat nusantara terhadap Belanda.

Dibubarkannya VOC pada tanggal 31 Desember 1799, membuat pemerintah Belanda melanjutkan imperialismenya di Indonesia dalam bentuk kerja paksa, seiring diberlakukannya sistem pajak dan sistem tanam paksa sebagai upaya untuk memperbaiki ekonomi Belanda. Tanam Paksa atau yang dikenal dengan cultuurstelsel diprakarsai oleh Van den Bosch dan diterapkan di Indonesia pada tahun 1830. Bagi pihak Belanda, pelaksanaan tanam paksa banyak membawa keuntungan. Namun, bagi bangsa Indonesia, tanam paksa merupakan suatu beban penderitaan rakyat apabila ditinjau dari segi sosial dan ekonomi.

Hal berbeda terjadi pada aspek pendidikan, dimana ada dampak positif bagi segelintir orang Indonesia atas kebijakan yang diambil oleh Belanda, yakni kebijakan pemerintah Belanda membuka sekolah-sekolah untuk orang Indonesia dengan tujuan mencukupi kebutuhan tenaga kerja, terutama di perusahaan dan perkebunan milik Belanda. Adanya kesempatan memperoleh pendidikan bagi sebagian kecil bangsa Indonesia ini, kelak akan menjadi sebuah pencerahan bagi bangsa Indonesia sebagai upaya membangkitkan semangat nasionalisme menuju kemerdekaan Indonesia. Hal tersebut ditandai oleh munculnya pergerakan nasional yang dipelopori pemuda Indonesia sebagai golongan cendikiawan, yang memperoleh pendidikan di sekolah-sekolah Belanda.

Organisasi pergerakan Indonesia ada yang bersifat kooperatif, ada juga yang bersifat non kooperatif. Ada yang bergerak dalam bidang sosial budaya, pendidikan. Ada pula yang bergerak pada bidang politik. Munculnya organisasi pergerakan nasional tak lain karena adanya kesadaran di kalangan cendikiawan untuk menyebarluaskan rasa nasionalisme kepada rakyat untuk menentang penjajah dan berusaha memperoleh kemerdekaan. Munculnya organisasi pergerakan pertama, yaitu Budi Utomo, pada tanggal 20 Mei 1908 mengusung tujuan mempersatukan bangsa Indonesia demi kemerdekaan bersama. Lahirnya Budi Utomo mampu membangkitkan organisasi lainnya seperti Indische Partij, Partai Nasional Indonesia, Sarekat Islam, Taman Siswa, Muhammadiyah, dan lainnya.

Banyak rintangan dan hambatan yang dihadapi pemimpin Indonesia pada periode pergerakan nasional semasa penjajahan Belanda. Banyak di antara mereka yang ditangkap oleh Belanda, bahkan diasingkan ke pulau terpencil, karena dianggap melakukan sesuatu yang berpotensi membahayakan kedudukan pemerintah Hindia Belanda. Acap terjadi Belanda juga membubarkan organisasi pergerakan tersebut.

3. Indonesia Masa Pendudukan Jepang

Perang Dunia II terjadi setelah Jepang membombardir Pearl Harbour pada Desember 1941. Hancurnya Pearl Harbour, ternyata memudahkan Jepang untuk mewujudkan cita-citanya, untuk membentuk persekemakmuran Asia Timur Raya. Daerah-daerah di Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia berhasil diduduki oleh Jepang. Pembentukan Persekemakmuran Asia Timur Raya berhasil diwujudkan, meskipun hanya untuk sementara.
Serangan Jepang ke Indonesia (Hindia Belanda) pertama kali terjadi 11 Januari 1942 dengan mendarat di Tarakan (Kalimantan Timur). Balikpapan yang merupakan daerah yang kaya akan minyak bumi, jatuh ke tangan Jepang 24 Januari 1942, disusul kemudian Pontianak 29 Januari 1942, Samarinda 3 Pebruari 1942, Banjarmasin 10 Pebruari 1942.

Dalam perkembangannya, Jepang mulai mengalami kesulitan, terutama setelah Amerika Serikat menarik sebagian pasukannya dari Eropa. Pada bulan Mei 1942, serangan Jepang terhadap Australia dapat dihentikan karena tentara Jepang menderita kekalahan dalam pertempuran Laut Koral (Karang). Serangan Jepang terhadap Hawai juga dapat digagalkan oleh tentara Amerika Serikat dalam pertempuran di Midway pada bulan Juni 1942.

Kekalahan Jepang terhadap Sekutu berakibat ditandatanganinya perjanjian Post Dam, sehingga secara resmi Jepang menyerahkan kekuasaan pada Sekutu. Dengan demikian di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Kesempatan ini oleh bangsa Indonesia dimanfaatkan untuk memproklamasikan kemerdekaan.

Untuk mengakhiri peperangan ini, maka pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom yang pertama di atas kota Hiroshima. Tiga hari kemudian, tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan lagi di atas Nagasaki. Akibatnya bukan saja membawa kerugian material, karena hancurnya kedua kota tersebut dan banyaknya penduduk yang menemui ajalnya. Tetapi, secara politis, telah mempersulit kedudukan Kaisar Hirohito, karena harus mampu menghentikan peperangan secepatnya guna menghindari adanya korban yang lebih banyak lagi. Ini berarti bahwa Jepang harus secepatnya menyerah kepada Sekutu atau Amerika Serikat.

Mulailah Jepang mengumbar janji kemerdekaan kepada Indonesia. Apabila bangsa Indonesia bersedia membantu Jepang dalam menghadapi Sekutu, maka kelak kemudian hari akan diberikan kemerdekaan. Sebagai konsekuensinya, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang dalam perkembangannya berubah menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu tanpa syarat (unconditional surrender). Hal ini diumumkan oleh Tenno Heika melalui radio. Kejadian itu jelas mengakibatkan pemerintah Jepang tidak dapat meneruskan janji atau usahanya mengenai kemerdekaan Indonesia. Soal terus atau tidaknya usaha mengenai kemerdekaan Indonesia tergantung sepenuhnya kepada para pemimpin bangsa Indonesia.
Saya adalah admin dari Instagram @memekoplak.hqq. Disini saya membuat blog untuk Fansub anime (MKH Fansub) dan Pembahasan anime (MKH Anime). Jadi jika kalian penasaran dengan meme saya, langsung cek …