Table of Content

Posts

Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi Pendidikan

Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi Pendidikan

Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi Pendidikan 


Menurut Deutsh (1966), model dalam konteks ilmu pengetahuan sosial,mempunyai empat (4) fungsi. Pertama, fungsi mengorganisasikan. Artinya, model membantu kita mengorganisasikan sesuatu hal dengan cara mengurut. urutkan serta mengaitkan satu bagian/sistem dengan bagian sistem lainnya, sehingga kita memperoleh gambaran yang menyeluruh, tidak sepotong-sepotong. Aspek lainnya dari fungsi pertama ini adalah, bahwa model memberikan gambaran umum tentang suatu hal dalam kondisi- kondisi tertentu. Kedua, model ini membantu menjelaskan. Meskipun model pada dasarnya tidak berisikan penjelasan, namun model membantu kita dalam menjelaskan tentang suatu hal melalui penyajian informasi yang sederhana. Tanpa model, informasi tentang suatu hal akan tampak rumit atau tidak jelas. Ketiga, fungsi “heuristik”. Artinya melalui model, kita akan dapat ,mengetahui sesuatu hal secara keseluruhan. Karena, model membantu kita dengan memberikan gambaran tentang komponen-komponen pokok dan sebuah proses atau sistem. Keempat, fungsi prediksi. Melalui model, kita dapat memperkirakan tentang hasil atau akibat yang akan dapat dicapai. Oleh karena itu, dalam dunia ilmiah model ini sangat penting, karena dapat dipergunakan sebagai dasar bagi para peneliti dalam merumuskan hipotesis, yakni pernyataan-pernyataan yang benisikan penjelasan mengenal kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antara satu faktor dengan faktor-faktor lainnya. (Sendjaja & Komunikasi, n.d.)

 

Sehubungan dengan model komunikasi, Gordon Wiseman dan Larry Barker mengemukakan bahwa model komunikasi mempunyai tiga fungsi: pertama, melukiskan proses komunikasi; kedua, menunjukkan hubungan visual; dan ketiga, membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.

Deustsch menyebutkan bahwa model mempunyai empat fungsi mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati; heuristik (menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui); prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga yang kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan berapa banyak; pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi.

Pembuatan model jelas memberikan manfaat kepada oara ilmuwan Irwin D.J Bross menyebutkan beberapa keuntungan model. Model menyediakan kerangka rujukan untuk memikirkan masalah, bila model awal tidak berhasil memprediksi. Model memungkinkan menyarankan kesenjangan informasional yang tidak segera tampak dan konsekuensinya dapat menyarankan tindakan yang berhasil. Ketika suatu model diuji, karakter kegagalan kadang-kadang dapat memberikan petunjuk mengenai kekurangan model tersebut. Sebagai kemanjuan ilmu pengetahuan justru dihasilkan oleh kegagalan sebuah model. Karya Estein adalah perkembangan dari eksperimen Michelson-Morley yang menunjukkan model eter menimbulkan prediksi yang gagal.

Keuntungan lain pembuatan model, menurut Bross adalah terbukanya problem abstraksi. Dunia nyata adalah lingkungan yang sangat rumit. Sebuah apel, misalnya, mempunyao banyak sifat ukuran, bentuk, warna, komposisi kimiawi, rasa, berat, dan sebagainya. Dalam memutuskan apakah apel tersebut akan dimakan atau tidak, hanya sebagian sifat apel yang dipertimbangkan. Suatu tingkat abstraksi dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Oleh karena itu, pembuatan model juga harus memutuskan ciri-ciri apa dari dunia nyata, misalnya dari fenomena komunikasi, yang akan dimasukkan kedalam sebuah model. Menggunakan pendapat Raymond S. Ross, model memberi pengelihatan yang lain, berbeda, dan lebih dekat. Model menyediakan kerangka rujukan, menyaankan kesenjangan informasional, menyoroti problem abstraksi, dan menyatakan suatu problem dalam bahasa simbolik bila terdapat peluang untuk menggunakan gambar atau simbol.


By; Agum