Model-Model Komunikasi Pendidikan
Komunikasi merupakan sarana penting untuk terjalinnya hubungan antar seseorang dengan orang lain. karena itu komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari, sehingga tanpa adanya komunikasi, kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan sempurna.
Komunikasi dalam pendidikan memiliki peran pentin,
peranannya sangat menentukan keberhasilan pendidikan. Orang sering berkata
bahwa tinggi rendahnya suatu pencapaian mutu pendidikan dipengaruhi oleh faktor
komunikasi ini, khususnya komunikasi pendidikan.
Ada beberapa model komunikasi pendidikan, setiap modelnya memiliki definisi yang berbeda Model komunikasi dibuat supaya mempermudah dalam memahami proses komunikasi dan melihat komponen dasar yang perlu ada dalam suatu komunikasi.
Pengertian Model Komunikasi
Pendidikan
Model komunikasi adalah gambaran
yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara suatu
komponen komunikasi dengan komponen lainya. Penyajian model dalam bagian ini
dimaksudkan untuk mempermudah memahami proses komunikasi dan melihat komponen
dasar yang perlu ada dalam suatu komunikasi.(Naway, 2017)
Model komunikasi adalah alat yang
digunakan sebagai sarana penyampaian pesan dan tujuan. Model memberi teoritikus
suatu struktur untuk menguji temuan mereka dalam dunia nyata. Meskipun
demikian, model, seperti juga definisi atau teori, pada umumnya tidak pernah
sempurna dan final.(Rina, 2018)
Model komunikasi adalah representasi
dari komponen-komponen penting dalam komunikasi tersebut. Sereno dan Mortenses
dalam Mulyasa (2009:132) menyatakan bahwa model komunikasi merupaka deskripsi
ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Para pakar bisa
saja menggunakan kata-kata, angka, simbol, dan gambar dalam melukiskan suatu
model komunikasi. Sebagai suatu yang proses yang dinamis, model komunikasi
dibuat untuk mengidentifikasi unsur-unsur komunikasi dan bagaimana unsur-unsur
komunikasi tersebut berhubungan.
Macam-Macam Model
Komunikasi Pendidikan
1.
Model
Lasswell
Model
komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Laswell (Forsdale 1981), seorang ahli
ilmu politik dari Yale University. Dia menggunakan lima pertanyaan yang perlu
ditanyakan dan dijawab dalam melihat proses komunikasi, yaitu who (siapa), says
what (mengatakan apa), in which medium atau dalam media apa, to whom atau
kepada siapa, dan dengan what effect atau apa efeknya.
Bila dilihat lebih lanjut maksud dari
model Lasswell ini akan kelihatan bahwa yang dimaksud dengan pertanyaan who
tersebut adalah menunjuk kepada siapa orang yang mengambil inisiatif untuk
memulai komunikasi.
Pertanyaan
kedua adalah says what atau apa yang dikatakan. Pertanyaan ini adalah
berhubungan isi komunikasi atau apa pesan yang disampaikan dalam komunikasi
tersebut.
Pertanyaan
ketiga adalah to whom. Pertanyaan ini maksudnya menanyakan siapa yang menjadi audience
atau penerima dari komunikasi atau dengan kata lain kepada siapa komunikator
berbicara atau kepada siapa pesan yang ia ingin disampaikan diberikan.
Pertanyaan
yang keempat adalah through what atau melalui media apa. Yang dimaksud dengan
media adalah alat komunikasi, seperti berbicara, gerakan badan, kontak mata,
sentuhan, radio, televisi, surat,buku dan gambar.
Pertanyaan
yang terakhir adalah what effect atau efeknya dari komunikasi tersebut.
Misalnya sebuah sekolah swasta membuat iklan untuk meng- komunikasikan bahwa
mereka akan menerima murid baru. Sesudah iklan ini disiarkan beberapa hari,
sudah berapa orangkah yang telah mendaftar untuk menjadi murid. Jumlah orang
yang mendaftar ini adalah merupakan efek dari komunikasi.
2.
Model
Shannon
Model
komunikasi lain yang banyak digunakan adalah model komunikasi dari Claude
Shannon atau lebih dikenal dengan model Shannon Wever. Model ini berbeda dengan
model Lasswell mengenai istilah yang digunakan bagi masing-masing komponen.
3.
Sumber
Informasi (Information Source)
Dalam
komunikasi manusia yang menjadi sumber informasi adalah otak. Pada otak ini
terdapat kemungkinan pesan yang tidak terbatas jumlahnya. Tugas utama dari otak
adalah menghasilkan suatu pesan dari berjuta-juta pesan yang ada.
4.
Transmitter
Langkah
kedua dari medel Shannon adalah memilih Transmitter. Pemilihan transmitter ini
tergantung pada jenis komunikasi yang digunakan. Kita dapat membedakan dua
macam komuikasi yaitu komunikasi tatap muka dan komunikasi menggunakan mesin.
Pada
komunikasi tatap muka yang menjadi transmitternya adalah alat-alat pembentukan
suara dan dihubungkan dengan otot-otot serta organ tubuh lainnya yang terlibat
dalam penggunaan bahasa nonverbal. Sedangkan pada komunikasi yang menggunakan
mesin- mesin alat-alat komuniaksi yang berfungsi sebagai transmitter adalah
alat itu sendiri seperti, telpon, radio, televisi, foto dan film.
5.
Penyandian
(Encoding) Pesan
Penyandian
(encoding) pesan diperlukan untuk mengubah ide dalam otak ke dalam suatu sandi
yang cocok dengan transmitter. Dalam komunikasi tatap muka signal yang cocok
dengan alat-alat suara adalah berbicara. Signal yang cocok dengan otot-otot
tubuh dan indera adalah anggukan kepala, sentuhan dan kontak mata.
Pada
komunikasi yang menggunakan mesin, dimana alat-alat yang digunakan sebagai
perluasan dari indera, penyandian pesan juga berasal dar tubuh tetapi diperluas
melalui jarak jauh dengan transmitter. Misalnya radio adalah perluasan dari
suara manusia, televisi perluasan dari mata dan begitu juga dengan alat
komuikasi lainnya.
6.
Penerima
dan Decoding Istilah
Shannon
mengenai penerima dan decoding atau penginterpretasian pesan seperti berlawanan
dengan istilah penyandian pesan. Pada komunikasi tatap muka kemungkinan
transmitter menyandikan pesan dengan menggunakan alat-alat suara dan otot- otot
tubuh. Penerima dalam hal ini alat-alat tubuh yang sederhana yang sanggup
mengamati signal. Misalnya telinga menerima dan menguraikan sandi pembicaraan,
mata menerima dan menguraikan sandi gerakan badan dan kepala, kilatan mata dan
signal lainnya yang dapat dilihat mata.
7.
Tujuan
(Destination)
Komponen
terakhir dari Shannon adalah destination atau tujuan yang dimaksud oleh si
komunikator. Destination ini adalah otak manusia yang menerima pesan yang
berisi bermacam-macam hal, ingatan atau pemikiran mengenai kemungkinan dari
arti pesan. Penerima pesan telah menerima signal mungkin melalui pendengaran,
penglihatan, penciuman dan sebagainya kemudian signal itu diuraikan dan
diinterpretasikan dalam otak.
8.
Sumber
Gangguan (Noise)
Dalam
model komunikasi Shannon ini terlihat adanya factor sumber gangguan pada waktu
memindahkan signal dari transmitter kepada si penerima. Misalnya pada waktu
anda berbicara dengan teman di jalan kedengaran suatu mobil lewat anak-anak
berteriak yang semuanya itu mengganggu pembicaraan anda sesaat dan gangguan itu
dinamakan noise .
Untuk
menetralkan gangguan ini Shannon mengemukakan empat cara seperti berikut :
1. Menambahkan
kekuatan dari signal
2. Mengarahkan
signal dengan tepat
3. Menggunakan
signal lain
4. Redudansi
9.
Model
Scraumn
Wilbur
Scraumn memberikan model proses komunikasi yang agak berbeda sedikit dengan dua
model sebelumnya. Dia memperlihatkan pentingnya peranan pengalaman dalam proses
komunikasi. Bidang pengalaman akan menentukan apakah pesan yang dikirimkan
diterima oleh si penerima sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim
pesan.Schraumn mengatakan jika tidak ada kesamaan dalam bidang pengalaman,
bahasa yang sama, latar belakang yang sama, kebudayaan yang sama, maka sedikit
kemungkinan pesan yang diterima diinterpretasikan dengan benar.
Model ini sama dengan model-model sebelumnya
yaitu memperlihatkan proses komunikasi yang satu arah dan tidak dua arah. Oleh
karena Schraumn menyadari pentingnya balikan dalam komunikasi, akhirnya
menyempurnakan model ini menjadi model dua arah.
10.
Model
Berlo
Model
yang dikembangkan oleh David Berlo pada tahun 1960 hanya memperlihatkan proses
komunikasi satu arah dn hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber, pesan,
saluran dan penerima atau receiver. Akan tetapi pada masing-masing komponen
tersebut ada sejumlah faktor kontrol. Faktor keterampilan, sikap, pengetahuan,
kebudayaan, dan sistem sosial dari sumber atau orang yang mengirim pesan
merupakan faktor penting dalam menentukkan isi pesan, perlakuan, atau treatment
dan penyandian pesan.
Model
komunikasi Berlo disamping menekankan komunikasi sebagai suatu proses, juga
menekankan ide bahwa arti pesan yang dikirimkan pada orang yang menerima pesan
bukan pada kata-kata pesan itu sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
interpretasi pesan terutama tergantung kepada arti dari kata atau pesan yang
ditafsirkan oleh si pengirim atau si penerima pesan dan bukan pada apa yang ada
dalam komponen pesan itu sendiri.
11.
Model
Seiler
William J. Seiler (1988) memberikan model komunikasi dua arah dan bersifat lebih universal. Menurut Seiler source atau pengirim pesan mempunyai empat peranan yaitu menentukan arti apa yang akan dikomunikasikan, menyandikan arti kedalam suatu pesan, mengirimkan pesan dan mengamati, dan bereaksi terhadap respon dari penerima pesan. Model Seiler ini disamping menekankan pentingnya balikan juga menekankan pentingnya faktor lingkungan dalam proses komunikasi yang dapat mempengaruhi hakikat dan kualitas dari komunikasi. Misalnya adalah mudah melakukan pembicaraan secara rutin atau pribadi pada lingkungan yang menyenangkan dari pada lingkungan yang hiruk pikuk dan tidak menyenangkan. Beberapa lingkungan kadang-kadang mempercepat proses komunikasi dan beberapa lingkungan seakan menghambat proses komunikasi.(Naway, 2017)
By: Agum