Table of Content

Materi, Soal dan Jawaban Sejarah Bab Hasil-hasil Kebudayaan Hindu-Budhha

Pembahasan Soal dan Materi Sejarah indonesia kelas 10 Bab Bukti-Bukti Kehidupan Dan Hasil-hasil Kebudayaan Pengaruh Hindu-Budhha Yang Masih Ada
Halo guys kali ini kita akan membahas soal mata pelajaran Sejarah Indonesia Kelas 10 SMA\SMK. Sumber artikel ini berasal dari quipper.com. Berikut pembahasannya

15 Soal Sejarah Kelas 10 Semester 1

1. Berikut ini adalah bukti peninggalan kebudayaan Hindu-Buddha yang masih dijalankan oleh masyarakat Indonesia di berbagai daerah, kecuali…

Jawaban: Upacara lompat batu di Nias

2. Prasasti Tugu ditemukan di Desa Tugu, Cilincing, Jakarta. Prasasti ini merupakan hasil peninggalan dari kerajaan…

Jawaban: Tarumanegara

3. Prasasti Berahi merupakan bukti peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di daerah…

Jawaban: Jambi

4. Salah satu bukti peninggalan Kerajaan Sriwijaya adalah…

Jawaban: Prasasti Ligor

5. Prasasti Canggal merupakan benda peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang ditemukan di…

Jawaban: Gunung Wukir

6. Kerajaan Kediri (Panjalu) memiliki penemuan prasasti yang cukup banyak. Berikut adalah nama-nama prasasti yang di temukan di wilayah kerajaan tersebut, kecuali…

Jawaban: Prasasti Kawambangkulwain

7. Salah satu bukti peninggalan prasasti pada zaman Kerajaan-kerajaan Bali adalah…

Jawaban: Prasasti Babahan I

8. Prasasti yang menunjukkan hasil dari peninggalan Kerajaan Sunda adalah…

Prasasti Sanghyang Tapak

9. Kitab yang menceritakan silsilah raja-raja Majapahit dan hubungannya dengan raja-raja Singasari. Kitab tersebut digunakan untuk pedoman dalam menjalankan pemerintahan. kitab tersebut adalah…

Jawaban: Kitab Negara Kertagama.

10. Berikut ini adalah bukti-bukti peninggalan Kerajaan Majapahit yang telah berhasil ditemukan oleh para sejarawan, kecuali…

Jawaban: Kitab Hukum Siwasasana

11. Prasasti yang menceritakan tentang kisah perjalanan Raja Ugrasena ke Buwunan adalah?

Jawaban: Prasasti Babahan I

12. Prasasti yang ditemukan di Kampung Pangcalikan dan Bantarmuncang, Cibadak, dan Sukabumi adalah?

Jawaban: Prasasti Sanghyang Tapak.

13. Kitab yang bukan berasal dari peninggalan Kerajaan Majapahit, melainkan berasal dari Kerajaan Medang Kamulan (Mataram Jawa Timur) adalah?

Jawaban: Kitab Hukum Siwasasana

14, Prasasti yang ditemukan di daerah Sendang Kamal, Madiun adalah?

Jawaban: Prasasti Kawambangkulwain

15. Sebutkan 4 seni yang merupakan bukti kebudayaan Hindu-Buddha yang masih ada hingga saat ini

Jawaban: Seni bangunan, seni rupa, seni sastra, seni wayang

Materi Bukti-Bukti Kehidupan Dan Hasil-hasil Kebudayaan Pengaruh Hindu-Budhha Yang Masih Ada Pada Saat Ini

Bukti-Bukti Kehidupan Dan Hasil-hasil Kebudayaan Pengaruh Hindu-Budhha Yang Masih Ada Pada Saat Ini

Bukti-bukti yang merupakan Hindu-Buddha yang masih ada hingga saat ini antara lain, yaitu seni bangunan, seni rupa, seni sastra, seni wayang, kepercayaan, sistem kalender, filsafat, dan pemerintahan. Yang pertama seni bangunan, setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia membawa pengaruh terhadap seni bangunan, terutama bangunan candi. Jika dilihat dari bentuknya, bangunan candi selalu bertingkat-tingkat yang terdiri atas kaki candi, tubuh candi, dan puncak candi. Hal itu lah yang memperlihatkan unsur seni bangunan Indonesia berpengaruh dari unsur Hindu-Buddha. Seni rupa, contohnya yang berupa relief pada dinding candi di Indonesia menunjukkan adanya akulturasi antara budaya Indonesia dan Hindu-Budha. Seni sastra, pengaruh seni sastra India juga turut memberi corak dalam seni sastra Indonesia. Bahasa Sansekerta besar pengaruhnya terhadab sastra Indonesia. Prasasti di Indonesia, seperti Kutai, Tarumanegara, dan prasasti di Jawa tengah pada umumnya ditulis dalam bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Seni wayang, Seni wayang yang sudah popular dalam kehidupan masyarakat Indonesia (khususnya masyarakat Jawa) bersumber dari cerita Ramayana dan mahabrata yang berasal dari India. Namun, penampilan wujud tokoh dalam wayang tersebut adalah budaya Indonesia yang antara daerah satu dan lainnya berbeda.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaianbangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Seseorang bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaan di antara mereka, sehingga membuktikan bahwa budaya bisa dipelajari.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Antropolog Melville J. Herskovits dan BronisÅ‚aw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah determinisme budaya (cultural-determinism).

Tradisi adalah adat-istiadat atau kebiasaan yang berasal dari nenek moyang dan sampai sekarang masih dijalankan oleh masyarakat. Salah satu tradisi yang masih dijalankan sampai sekarang adalah yang berasal dari zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Runtuhnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha bukan berarti tradisinya juga ikut menghilang. Salah satu daerah yang tetap mempertahankannya adalah wilayah Bali, juga beberapa daerah lainnya di Indonesia. Beberapa tradisi tersebut, di antaranya:
  1. Upacara Kasadha di lereng Gunung Bromo yang dilakukan oleh masyarakat Tengger bertujuan mempersembahkan korban makanan dan hewan untuk roh gunung api.
  2. Ruwatan atau upacara pengusiran roh jahat yang masih banyak dilakukan masyarakat di Pulau Jawa sampai dengan sekarang.
  3. Upacara Dewa Yadnya yang brtujuan menghormati para dewa. Upacara ini masih dilakukan oleh masyarakat Hindu-Bali.
  4. Upacara yang dikenal dengan dengan Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya di dalam masyarakat Hindu-Bali bertujuan bagi jiwa manusia.
  5. Upacara pembakaran mayat dikenal dengan istilah Ngaben pada masyarakat Hindu-Bali.
Di samping upacara-upacara tersebut, masih banyak lagi tradisi masyarakt Indonesia yang bercorak Hindu-Buddha. Namun satu hal yang perlu kita ingat adalah bahwa pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha tidak menyebar secara merata ke seluruh wilayah Indonesia, dan daerah-daerah yang tidak mendapat pengaruh adalah Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan bukti-bukti sejarah, dapat diketahui beberapa kerajaan yang pernah ada di Indonesia, yaitu Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya Mataram, Sunda, Kediri, Singasari, serta Majapahit. Kehidupan pada kerajaan-kerajaan tersebut akan berbeda satu sama lain. Hal itu tergantung kepada agama yang dianut oleh masyarakatnya, misalnya dalam masyarakat Hindu dikenal sistem kasta sedangkan dalam masyarakat Buddha tidak ada. Namun kerajaan-kerajaan tersebut tidak bertahan lama atau mengalami keruntuhan. Hal ini dipengaruhi faktor dari dalam seperti perang saudara maupun dari luar seperti kedatangan pengaruh Islam di Indonesia. Meskipun demikian, di beberapa daerah tradisi Hindu-Buddha masih banyak yang mempertahankannya. Berikut ini adalah bukti-bukti peninggalan sejarah dari masing-masing kerajaan.

Kerajaan Tarumanegara

a. Prasasti Ciaruteun (Tarumanegara) ditemukan di Ciampea, Bogor, tepatnya di tepi Sungai Ciaruteun di dekat muara mengalir ke sungai Cisadane.
b. Prasasti Tugu ditemukan di Desa Tugu, Cilincing, Jakarta. Prasasti ini berupa patahan tulisan di sebuah batu bulat panjang serta melingkar yang berisi tentang penggalian sebuah saluran panjang 6.112 tumbak atau ±11 km, dengan nama Gomati.
c. Prasasti Kebon Kopi, ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibung-bulang, Bogor.
d. Prasasti Jambu, ditemukan di Bogor sebelah barat.
e. Prasasti Awi, ditemukan di Bogor
f. Prasasti Muara Cianteun, ditemukan di Bogor
g. Prasasti Lebak, ditemukan di Banten
h. Selain prasasti, ditemukan pula berita dari luar negeri tentang Tarumanegara, yaitu dari catatan seorang musafir Cina yang bernama Fa-Hien, yang berasal dari hasil perjalanannya ke Indonesia.

Kerajaan Sriwijaya

a. Prasasti Kedukan Bukit, yang ditemukan di Bukit Siguntang, Palembang.
b. Prasasti Telaga Batu, ditemukan di sekitar kota Palembang, namun prasasti ini tidak mencantumkan tanggal.
c. Prasasti Talang Tuwo, diperkirakan berdiri tahun 684 M.
d. Prasasti Kota Kapur, ditemukan di Pulau Bangka dan diperkirakan berasal dari tahun 686 M.
e. Prasasti Berahi, ditemukan di daerah pedalaman Jambi dan diperkirakan berasal dari tahun 686 M.
f. Prasasti Ligor, diperkirakan berasal dari tahun 775 M yang ditemukan di tanah Genting Kra, Ligor.
g. Prasasti Nalanda, ditemukan di India Bagian Timur yang diperkirakan berasal dari tahun 860 M.

Kerajaan Mataram Kuno

a. Prasasti Canggal, ditemukan di Gunung Wukir, Desa Canggal, yang diperkirakan berasal dari tahun 654 Saka atau 74 M.
b. Prasasti Kedu atau Balitung, diperkirakan berasal dari tahun 907 M.
c. Prasasti Kelurak, berasal dari tahun 782 M.
d. Prasasti Karang Tengah, berasal dari tahun 824 M.
e. Prasasti Sojomerto.
f. Candi-candi yang menunjukkan tentang Kerajaan Mataram Kuno, yaitu Candi Gedong Songo, Kompleks Candi Dieng, Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu, dan Candi Plaosan, dan lainnya.

Kerajaan Medang Kamulan (Mataram Jawa Timur)

a. Prasasti Anjukladang.
b. Prasasti Pradah.
c. Batu Tulis dari daerah Surabaya.
d. Prasasti Kawambangkulwain (913 Saka) dari daerah Sendang Kamal, Madiun.
e. Prasasti Sirah Keting (1104 M).
f. Saduran Kitab Mahabharata dalam bahasa Jawa Kuno.
g. Kitab Hukum yang bernama siwasasana (913 Saka).
h. Berita asing yang datangnya dari Cina menyebutkan tahun pada tahun 910 Saka datang dua orang utusan dari Sriwijaya, dan lain-lain.

Kerajaan Kediri (Panjalu)

a. Prasasti Banjaran (974 S), isinya tentang perang antara Panjalu dan Janggala.
b. Prasasti Padlegan I (1038 Saka).
c. Prasasti Panumbangan (1042 Saka).
d. Prasasti Candi Tuban (1052 Saka).
e. Prasasti Tangkilan (1052 Saka).
f. Prasasti Karang Reja (1056 Saka).
g. Prasasti Talan (1058 Saka).
h. Prasasti Hantang (1057 Saka), dan lain-lain.

Kerajaan-Kerajaan di Bali

a. Prasasti Buyam-Sanding Tamblingan dari zaman Raja Jayapangus.
b. Prasasti Belanjong (Sanur) .
c. Prasasti dari Desa Betetin (818 Saka).
d. Prasasti Belanjong (Sanur).
e. Prasasti Babahan I yang berisi perjalanan Raja Ugrasena ke Buwunan.
f. Prasasti Air Hawan (933 Saka).
g. Prasasti Ujung (Hyang) (932 Saka).

Kerajan Sunda

a. Carita Parahiyangan (akhir abad XVI) yang menyebut nama Sunda.
b. Candi di Desa Cangkuang dekat Leles, Garut, Jawa Barat.
c. Prasasti Canggal.
d. Prasasti Sanghyang Tapak (1030 M) yang ditemukan di Kampung Pangcalikan dan Bantarmuncang, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.
e. Naskah bernama Sanghyang Silsakanda nung Karesan (1518 M) tentang peresmian desa, dan lain-lain.

Kerajaan Singasari

a. Kidung Harsa-Wijaya, tentang Raja Jayakatwang.
b. Kitab Pararaton, menceritakan raja-raja Singasasari.
c. Kitab Negarakertagama, berisi silsilah raja-raja Majapahit dan hubungannya dengan raja-raja Singasari.
d. Prasasti Pakis Wetan, tentang penobatan Kertanegara.
e. Berita dari Cina tentang perintah Kaisar Kubilai Khan untuk menyerang Singasari.
f. Candi-candi, misalnya Candi Singasari, Candi Kidal, dan Candi Jago.

Kerajaan Majapahit

a. Candi Sumberjati atau Candi Siwa di Simping.
b. Candi Buddha di Antahpura.
c. Prasasti Tuhanaru (1323 M) yang berisi tentang Jayanegara.
d. Kakawin Negara Kertagama oleh Empu Prapanca.
e. Serat Pararaton.
f. Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular, dan lain-lain.
Saya adalah admin dari Instagram @memekoplak.hqq. Disini saya membuat blog untuk Fansub anime (MKH Fansub) dan Pembahasan anime (MKH Anime). Jadi jika kalian penasaran dengan meme saya, langsung cek …